Kalender Jawa Senin Pon 6 Februari 2023: Pandai Menguntai Kata

Penanggalan Jawa

Kalender Jawa Senin Pon 6 Februari 2023: Pandai Menguntai Kata

Tim detikJateng - detikJateng
Senin, 06 Feb 2023 06:00 WIB
Mengapa Februari hanya 28 hari? Hal ini berbeda dengan bulan-bulan lainnya di dalam kalender yang terdiri dari 30 dan 31 hari. Simak awal mula penetapannya.
Ilustrasi Kalender Jawa Senin Pon 6 Februari 2023 (Foto: detikcom/thinkstock)
Solo - Hari ini, Senin (6/2/2023) bertemu dengan pasaran Pon. Dalam penanggalan Jawa, hari ini juga bertepatan dengan 15 Rejeb 1956, berada di Tahun Ehe, Windu Sancaya, dan Wuku Pahang.

Weton (hari kelahiran) Senin Pon memiliki neptu 11. Kecenderungannya tak mudah goyah dalam pendirian, ramah, sopan, berhati-hati, dan waspada. Pemilik weton ini juga pandai menguntai kata-kata atau mengarang. Akan tetapi weton ini juga mudah tergiur mengagumi sesuatu serta kadang-kadang mudah patah semangat terutama dalam menghadapi masalah.

Pangarasan pada weton ini adalah Aras Tuding, artinya sering ditunjuk dalam hal yang positif yang bisa menjadi peluang atau kesempatan. Misalnya dalam suatu organisasi, biasanya orang tersebut berpeluang menduduki jabatan tertentu atau atau memiliki posisi yang sangat strategis. Namun demikian, terkadang dia juga bisa terkena tudingan dalam hal negatif.

Adapun Pancasuda Sumur Sinaba, bermakna dadi pangungsening kapinteran atau pandai dan berwawasan luas sehingga ia sering dicari orang karena petuah dan nasihatnya, serta banyak pengetahuannya.

Wuku Pahang, lambang dewanya Bathara TΓ΄ntra wataknya berlebihan dalam hal berbicara, ada kecenderungan ke arah negatif. Gedhongnya telentang, boros karena terlalu merelakan hartanya. Burungnya cocak, ucapan yang berlebihan, ada kecenderungan suka berbohong. Bagian keris yang tajam dipanggul, pemberani tetapi kurang perhitungan, bahkan suka menantang. Gambarannya seperti pulau yang tampak dari kejauhan, sifatnya apa yang dilakukan menjadikan dirinya cepat terkenal. Suci di luar kotor di dalam, sifatnya angkuh.

Pohonnya kendhayaan, dapat menjadi pengayom orang yang kesusahan. Lambangnya bagai burung terkena jerat, cenderung sedih. Bahayanya terkena upas dan dianiaya. Selama 7 hari dalam wuku Pahang jangan pergi ke arah selatan untuk urusan yang sangat penting. Pada hari Senin Pon di wuku ini adalah hari yang jelek untuk bepergian.

[Diasuh oleh Ki Totok Yasmiran, ahli penanggalan Jawa dari Museum Radyapustaka, Kota Solo]


(rih/rih)


Hide Ads