Hari ini, Sabtu 4 Februari 2023 bertemu dengan pasaran Legi. Dalam penanggalan Jawa, hari ini juga bertepatan dengan 13 Rejeb 1956, berada di Tahun Ehe, Windu Sancaya dan Wuku Julungpujut.
Weton (hari kelahiran) Sabtu Legi memiliki neptu 14. Kecenderungannya banyak kemauan, bijaksana wataknya suka dengan kemewahan, dapat menghargai teman-temannya, hanya sayangnya suka mencampuri urusan orang lain.
Pangarasan pada weton ini adalah Lakuning Rembulan, artinya simpatik, penuh daya tarik, serba menyenangkan. Adapun Pancasuda, bumi kapetak, bertipe pekerja keras, kuat menahan kekecewaan dan penderitaan, suka kerapian dan kebersihan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun memiliki sifat negatif yakni pendendam. Selain itu kebaikannya tidak terlihat orang lain.
Wuku Julungpujut, lambang dewanya Bathara Guritna, senang pada keramaian, baik tutur katanya, berpotensi punya kedudukan. Pohonnya rembuyut, tampan atau cantik parasnya tanpa aroma, namun selalu dicari atau dibutuhkan orang.
Burungnya emprit jowan, tidak kaya tapi besar kemauannya. Gunungnya di depan, keras kemauannya, di manapun harus mengatur atau memimpin.
Bagaikan perahu di tengah lautan, ke sana-ke mari dalam berusaha, karenanya tidak kekurangan rezeki. Lambangnya sapi gumarang sedang turun, artinya terhormat.
Aralnya diteluh. Kala ada di barat laut, selama 7 hari pada wuku ini jangan ke arah tersebut untuk urusan yang sangat penting. Pada hari Sabtu Legi di wuku ini hari yang baik untuk menyimpan padi ke dalam lumbung dan akan mendapat berkah dan keberuntungan.
[Diasuh oleh Ki Totok Yasmiran, ahli penanggalan Jawa dari Museum Radyapustaka, Kota Solo.]
Ikuti berita lainnya dari detikJateng di Google News.
(ams/ams)