Kirab budaya di Dukuh Sidotopo-Sidosari, Desa Cabean Kunti, Kecamatan Cepogo, Kabupaten Boyolali, berlangsung meriah. Meski diwarnai hujan, tak menyurutkan warga untuk mengikuti tradisi tahunan ini.
"Kegiatan ini dalam rangka memetri dukuh. Digelar tiap tahun sekali di hari Jumat Pon," kata sesepuh warga setempat, Slamet Seno, di sela-sela acara, Jumat (27/1/2023).
Kegiatan diawali dengan pentas budaya. Tari kreasi Bagus Lembu dari sanggar Nongko Prodo dipentaskan di hadapan tamu undangan dari Forkopimcam Cepogo, perwakilan Disporapar, sejumlah anggota DPRD Boyolali, kepala desa setempat, dan masyarakat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kemudian dilanjutkan dengan kirab budaya. Yaitu kirab pusaka berupa tombak dan keris. Selain itu dalam kirab itu warga juga mengusung satu tumpeng besar lengkap dengan lauk-pauknya, dan dua gunungan palawija hasil bumi.
Kemudian dilakukan doa yang dipimpin tokoh agama setempat. Usai doa bersama, acara dilanjutkan kembul bujono atau makan bersama. Tamu undangan dan warga mengambil makanan sendiri-sendiri dari tumpeng besar maupun tumpeng kecil-kecil berikut lauk-pauknya yang telah disediakan.
"Memetri dukuh ini sebagai wujud rasa syukur kami kepada Tuhan atas limpahan rezeki melalui pertanian warga di sini. Selain itu juga sebagai wujud hormat kami serta mendoakan leluhur yang menjadi cikal bakal Dukuh Sidotopo-Sidosari," jelasnya.
Rangkaian acara memetri dukuh sudah dilakukan sejak Kamis (26/1) malam. Warga menggelar doa bersama dan tirakatan.
Meski diguyur hujan, acara budaya ini tetap berlangsung khidmat. Selanjutnya, penampilan tari kesenian setempat, seperti reog dan tari Campur Bawur.
(ams/rih)