Imlek di 'Tiongkok Kecil' Rembang, Umat Konghucu Beribadah di 3 Kelenteng

Imlek di 'Tiongkok Kecil' Rembang, Umat Konghucu Beribadah di 3 Kelenteng

Mukhammad Fadlil - detikJateng
Minggu, 22 Jan 2023 07:32 WIB
Umat Konghucu di Lasem, Rembang, Jawa Tengah melakukan ibadah Nie Mee di Klenteng Poo An Bio, Desa Karangturi, Sabtu (21/1/2023) pagi, pukul 09.30 WIB.
Umat Konghucu di Lasem, Rembang, Jawa Tengah melakukan ibadah Nie Mee di Klenteng Poo An Bio, Desa Karangturi, Sabtu (21/1/2023) pagi, pukul 09.30 WIB. Foto: Mukhammad Fadlil/detikJateng.
Rembang -

Umat Konghucu di Lasem, 'Tiongkok Kecil' di Rembang memperingati tahun baru Imlek dengan keliling beribadah di tiga kelenteng, pada Sabtu (21/1/2023) pagi. Tiga klenteng itu, antara lain Kelenteng Poo An Bio di Desa Karangturi, Kelenteng Poo An Bio di Desa Babagan, dan Kelenteng Cu An Kiong di Desa Soditan.

Pantauan detikJateng di lokasi, pada pukul 09.30 WIB, tampak sekitar 20 orang umat Konghucu melakukan serangkaian ibadah untuk menyambut detik-detik pergantian tahun baru Imlek. Dimulai di Klenteng Poo An Bio, kemudian dilanjut di Klenteng Gie Yong Bio, dan berakhir di Klenteng Cu An Kiong.

Salah satu tokoh Tionghoa Lasem, Boen Hauw atau Tri Wibowo menerangkan, ibadah yang dilakukan umat Konghucu pada saat ini adalah Ibadah Nie Mee atau penyambutan menjelang detik-detik malam pergantian tahun.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Namanya ibadah Nie Mee menjelang tahun baru Imlek untuk memberi tahu kalau besok sudah tahun 2574, ke dewa-dewa, untuk laporan di atas. Di tiga kelenteng nanti ini. Tiga hari lagi sembahyang lagi, dewanya turun," jelas Boen Hauw saat ditemui detikJateng di Klenteng Poo An Bio.

Umat Konghucu di Lasem, Rembang, Jawa Tengah melakukan ibadah Nie Mee di Klenteng Gie Yong Bio, Desa Babagn, Sabtu (21/1/2023).Umat Konghucu di Lasem, Rembang, Jawa Tengah melakukan ibadah Nie Mee di Klenteng Gie Yong Bio, Desa Babagn, Sabtu (21/1/2023). Foto: Mukhammad Fadlil/detikJateng

Ia menjelaskan, pelaksanaan ibadah Nie Mee dilakukan dengan menghidangkan berbagai makanan di tiap meja altar di masing-masing kelenteng untuk menghormati dewa-dewa, setelah itu baru kemudian para umat Konghucu memanjatkan doa bersama.

ADVERTISEMENT

"Makanannya itu buah-buahan ada makanan khas Tionghoa seperti biko, kuro, picis. Itu tiap klenteng berbeda-beda jenisnya (hidangan makanan). Untuk puncaknya nanti malam, di Cu An Kiong. Di situ nanti makan-makan terus doa bersama. Ada pertunjukan barongsainya juga," ujarnya.




(apl/sip)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads