Hari ini, Sabtu (21/1/2023) bertemu dengan pasaran Pahing. Dalam penanggalan Jawa, hari ini juga bertepatan dengan 28 Jumadilakir 1956, berada di Tahun Ehe, Windu Sancaya, dan Wuku Langkir.
Weton (hari kelahiran) Sabtu Pahing memiliki neptu 18. Pada umumnya, pemilik weton ini mempunyai kelebihan multitalenta, berwibawa dan berpengaruh serta disegani banyak orang. Akan tetapi kadang juga mudah terkejut.
Pangarasan pada weton ini adalah lakuning geni. Ada kecenderungan temperamental, emosional, mudah marah dan naik pitam, tapi cepat dapat dikendalikan, dan juga pemberani.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sedangkan Pancasuda weton ini satriya wibawa, mendapatkan kewibawaan dan keluhuran.
Wuku Langkir, lambang dewanya Bathara Berawa (Bathara Kala), berwatak angkara, mengusik orang lain. Akan tetapi jika berupaya menempuh laku kewaskitaan segera memahami, disebabkan oleh hatinya yang tajam dan pandai, sehingga apa yang diajarkan kepadanya segera dapat dikuasai.
Kayunya ingas dan cemara yang roboh, artinya tak dapat dipakai berteduh. Wataknya pemberani, lagi pula senang dipuji. Bagaikan gunung bergemuruh, apa yang dibicarakan menakutkan, tapi tidak berefek negatif.
Lambangnya banteng yang berani, pemberani namun kurang perhitungan.
Bahayanya jika bertengkar, melakukan kejahatan, dan dijahili orang. Kala di Tenggara, selama 7 hari di wuku tersebut jangan pergi ke Tenggara untuk urusan yang sangat penting.
Pada hari Sabtu Pahing di wuku ini adalah hari yang baik, jika meminang akan di terima, dan jika memberi makan kepada 40 orang diterima dengan senang hati.
[Diasuh oleh Ki Totok Yasmiran, ahli penanggalan Jawa dari Museum Radya Pustaka Solo. Penanggalan Jawa ini tayang rutin tiap hari sekitar pukul 06.00 WIB]
(ahr/rih)