Hari ini, Rabu (18/1/2023) bertemu dengan pasaran Wage. Dalam penanggalan Jawa, hari ini bertepatan dengan 25 Jumadilakir 1956, berada di Tahun Ehe, Windu Sancaya, dan Wuku Langkir.
Weton (hari kelahiran) Rabu Wage memiliki neptu 11. Pada umumnya pemilik weton ini penuh kehati-hatian dan bersikap adil. Akan tetapi terkadang juga mudah terkejut, pelit, cenderung pada kemewahan, dan memamerkan kepandaiannya atau kekayaannya.
Pangarasan pada weton ini adalah Aras Tuding. Pemilik weton ini sering ditunjuk dalam hal yang positif yang bisa menjadi peluang atau kesempatan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Misalnya dalam suatu organisasi, biasanya orang tersebut berpeluang menduduki jabatan tertentu atau memiliki posisi yang sangat strategis. Namun terkadang dia juga bisa terkena tudingan dalam hal negatif.
Sedangkan Pancasuda, Satriya Wibawa. Artinya, dihormati orang karena kemuliaan dan keluhurannya.
Wuku Langkir, lambang dewanya Bathara Berawa (Bathara Kala), berwatak angkara, mengusik orang lain. Akan tetapi jika berupaya menempuh laku kewaskitaan segera memahami, disebabkan oleh hatinya yang tajam dan pandai, sehingga apa yang diajarkan kepadanya segera dapat dikuasai.
Kayunya ingas dan cemara yang roboh, artinya tak dapat dipakai berteduh. Wataknya pemberani, lagi pula senang dipuji. Bagaikan gunung bergemuruh, apa yang dibicarakan menakutkan, tapi tidak berefek negatif.
Lambangnya banteng yang berani, pemberani namun kurang perhitungan. Bahayanya jika bertengkar, melakukan kejahatan, dan dijahili orang. Kala di Tenggara, selama 7 hari di wuku tersebut jangan pergi ke tenggara untuk urusan yang sangat penting.
Pada hari Rabu Wage di wuku ini adalah hari yang baik. Jika berpuasa pada hari ini maka ia akan mendapat kemuliaan dan berkah dari Yang Maha Kuasa.
[Diasuh oleh Ki Totok Yasmiran, ahli penanggalan Jawa dari Museum Radya Pustaka Solo. Artikel terbit setiap hari sekitar pukul 06.00 WIB]
(dil/dil)