Kalender Jawa Minggu Wage 8 Januari 2023: Tak Baik Pergi ke Arah Selatan

Kalender Jawa Minggu Wage 8 Januari 2023: Tak Baik Pergi ke Arah Selatan

Tim detikJateng - detikJateng
Minggu, 08 Jan 2023 08:50 WIB
Wide-angle view of a modern aircraft gaining the altitude outside the glass window facade of a contemporary waiting hall with multiple rows of seats and reflections indoors of an airport terminal El Prat in Barcelona
Ilustrasi. Foto: Getty Images/iStockphoto/skyNext
Solo -

Hari ini, Minggu 8 Januari 2023 bertemu dengan pasaran Wage. Dalam penanggalan Jawa, hari ini juga bertepatan dengan 15 Jumadilakir 1956, berada di Tahun Ehe, Windu Sancaya dan Wuku Kuningan.

Weton (hari kelahiran) Minggu Wage atau Ahad Wage memiliki neptu 9. Pada umumnya pemilik weton ini perangainya suka menolong dengan tulus ikhlas. Oleh karena pembawaannya yang penyabar dan manis tutur katanya, tak mengherankan jika ia mempunyai banyak sahabat.

Pangarasan pada weton ini adalah Lakuning Angin. Wataknya peduli terhadap segala kondisi, pandai mengambil hati orang tetapi menakutkan jika sedang marah Sedangkan Pancasuda, Satriya Wibawa. Artinya, dihormati orang karena kemuliaan dan keluhurannya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Wuku Kuningan, lambang dewane Bathara Endra, sifatnya memiliki kelebihan dan keluhuran, tinggi derajatnya. Pohonnya Wijayakusuma, berwajah tampan rupawan, tetapi tidak suka di keramaian.

Burungnya urang-urangan, serba cepat dalam bekerja, tetapi pelit. Bagaikan air terjun, banyak bicara, banyak bohongnya, jika di berikan nasihat atau masukan tidak diterima. Lambangnya lata paruthul atau batang pohon yang patah, wataknya cenderung melarat dan mudah terserang penyakit.

ADVERTISEMENT

Bahayanya jika diamuk. Kala ada di Selatan, maka selama tujuh hari di wuku ini tidak baik pergi ke arah Selatan untuk aktivitas yang sangat penting.

Pada hari Ahad Wage di wuku ini adalah hari yang baik, bagaikan hujan emas saja. Namun jelek untuk menanam tembakau. Jika ada bayi yang lahir pada hari itu maka kelak ia akan menjadi kaya dan tidak peduli pada sanak saudaranya.

[Diasuh oleh Ki Totok Yasmiran, ahli penanggalan Jawa dari Museum Radya Pustaka Solo]




(sip/sip)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads