Kalender Jawa Kamis Pahing 22 Desember 2022: Sering Gagal

Kalender Jawa Kamis Pahing 22 Desember 2022: Sering Gagal

Tim detikJateng - detikJateng
Kamis, 22 Des 2022 06:00 WIB
ilustrasi diet
Ilustrasi. Foto: Thinkstock
Solo - Hari ini, Kamis (22/12/2022) bertemu dengan pasaran Pahing. Dalam penanggalan Jawa, hari ini juga bertepatan dengan 28 Jumadilawal 1956, berada di Tahun Ehe, Windu Sancaya dan Wuku Julungwangi.

Weton (hari kelahiran) Kamis Pahing memiliki neptu 17. Pemilik weton ini ini berkeinginan atau bercita-cita tinggi dan keras, ingin selalu maju dan dapat memberi pencerahan kepada orang lain. Selain itu dia sangat mencintai keluarganya. Namun sisi negatifnya dia suka menyinggung perasaan orang lain.

Pangarasan pada weton ini adalah lakuning bumi. Wataknya pemurah, suka memberi, dan melindungi. Adapun Pancasuda, lebu katiyup angin. Artinya, apa yang diinginkan sulit tercapai. Usaha yang dijalankan sering gagal ataupun sulit mencapai kemajuan. Karenanya perlu kesungguhan yang lebih untuk meraih keinginannya.

Wuku Julungwangi, lambang dewanya Bathara Sambu, serba menjadikan terkenal setiap apa yang dilakukannya. Berbuat jelek saja lekas terkenal, apalagi berbuat baik. Air di tempayan ada di depan, artinya rela wataknya, tapi kebaikannya diperlihatkan sedikit demi sedikit.

Pohonnya cemara, banyak bicara, tetapi terkadang sampai membuat takut yang mendengarnya. Bicaranya juga enak didengar dan dipercaya orang. Umbul-umbul ada di depan, kelak ada keberuntungannya. Mendapat perhatian dan dikasihi Tuhan dan atasannya.

Bagaikan bunga, enak bicaranya dan pandai bicara (merayu), walaupun terkadang tak sesuai dengan isi hatinya.. Gambarannya seperti banteng lumpuh, meskipun dalam keadaan kurang beruntung, tetapi masih tampak teguh tegar. Bahayanya jika diterkam harimau.

Kala ada di Barat Daya, maka selama 7 hari pada wuku tersebut jangan menuju ke arah tersebut untuk urusan yang sangat penting.

Pada hari Kamis Pahing di Wuku ini baik untuk memasang tumbal penolak kejahatan, membuat dayung, tali dan tombak.

[Diasuh oleh Ki Totok Yasmiran, ahli penanggalan Jawa dari Museum Radya Pustaka Solo]


(ahr/aku)


Hide Ads