Puluhan seniman berkebutuhan khusus unjuk gigi di kawasan Bandara Yogyakarta International Airport (YIA), Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Mereka menampilkan aneka seni budaya untuk memeriahkan Hari Sumpah Pemuda 28 Oktober 2022.
Bertajuk Aku Bisa Tampil Pentas Seni Budaya Difabel Jogja 2022, kegiatan yang diprakarsai oleh Komite Disabilitas DIY dan Java Connection Art Management YIA ini diselenggarakan di kawasan Tugu Malioboro YIA. Para peserta yang berasal dari berbagai sanggar seni dan sekolah ramah disabilitas di DIY ini pun berhasil menampilkan bakatnya baik itu dalam bidang tari maupun musik.
Selain untuk memperingati hari Sumpah Pemuda, kegiatan ini sekaligus jadi ajang pembuktian bagi para penyandang disabilitas. Mereka membuktikan bahwa di balik kondisinya, terdapat potensi besar khususnya di bidang seni.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kita memandang bahwa disabilitas itu bukan sesuatu yang kurang, pasti ada lebihnya di sisi yang lain, sesuatu yang kita perlu gali. Pada saat yang sama kita tahu bahwa berkesenian itu adalah salah satu jalan menemukan kebenaran artistik, pemahaman itu sekaligus ditambah pemahaman bahwa hak-hak disabilitas dalam berkesenian itu umumnya kurang memperoleh perhatian, maka kami memandang perlu, mengangkat hal ini di ruang publik yang istimewa," ucap Ketua Komite Disabilitas DIY, Farid Bambang Siswantoro, di sela-sela acara, Jumat (28/10/2022).
Farid mengatakan kegiatan ini sengaja digelar di YIA karena bandara ini termasuk dalam ruang publik istimewa bagi Jogja. Menurutnya pihak bandara juga mendukung penuh kegiatan ini sebagai upaya memberikan hak-hak para disabilitas pada bidang seni.
"Ruang publik yang istimewa kami pandang di Jogja ini adalah antara lain di Yogyakarta International Airport ini. Maka momentum itu kita paskan dengan Sumpah Pemuda 28 Oktober. Dengan demikian maka secara simbolik masuk, dari sisi pemenuhan hak masuk, dari sisi pemberi kesempatan juga masuk. Maka kita pilih tempat ini pada hari ini," ujarnya.
![]() |
Ditemui di lokasi yang sama, Direktur Java Connection Art Management YIA, Indro Kimpling Suseno, mengatakan hadirnya pentas seni budaya difabel dalam rangka Sumpah Pemuda ini merupakan ajang yang tepat untuk menunjukkan kepada masyarakat bahwa para penyandang disabilitas memiliki hak sama untuk mengekspresikan seninya.
Apalagi, YIA merupakan bandara internasional sehingga kerap dikunjungi masyarakat dari berbagai daerah dan mancanegara.
Selengkapnya di halaman selanjutnya...
"Mengapa ini kami lakukan, pertama di sebuah bandara internasional yang kita miliki, Yogyakarta International Airport yang itu menjadi lalu-lalang di seluruh lintas bangsa dan negara, masyarakat luar dan domestik nusantara yang bisa melihat potensi difabel dalam seni budaya. Ini merupakan hal penting karena Yogyakarta International Airport sebagai wadah budaya nusantara juga membuktikan bahwa ini sebagai wadah yang ramah bagi penampilan karya seni budaya saudara-saudara kita difabel," ucap Indro
Salah satu seniman, Riska Yunita, menyambut positif kegiatan ini. Riska pun berharap kegiatan ini bisa menjadi agenda rutin untuk menunjukkan bakat para penyandang disabilitas dalam berkesenian.
"Tentunya luar biasa banget bisa tampil di event seperti ini dan saya berharap kalau event pementasan musisi-musisi difabel itu rutin diadakan karena masih banyak difabel di luar sana yang berpotensi namun belum tersalurkan," ujar penyandang tunanetra tersebut.
Riska mengatakan lewat kegiatan ini, bisa jadi pembuktian bahwa para penyandang disabilitas yang biasanya dipandang sebelah mata, juga mampu berkarya.
"Saya hanya pengin stigma masyarakat itu tidak lagi memandang sebelah mata kepada difabel. Jadi difabel itu setara dengan mereka-mereka yang non difabel. Difabel juga punya potensi yang memang juga luar biasa dan harus disalurkan," ucapnya.