Pati Unus, Penguasa Kerajaan Demak yang Berjuluk Pangeran Sabrang Lor

Pati Unus, Penguasa Kerajaan Demak yang Berjuluk Pangeran Sabrang Lor

Ahmad Rafiq - detikJateng
Selasa, 25 Okt 2022 04:00 WIB
Salat Idul Adha di Masjid Agung Demak, Selasa (20/7/2021).
Pati Unus, Penguasa Kerajaan Demak yang Berjuluk Pangeran Sabrang Lor. Ilustrasi. Foto Masjid Agung Demak. Foto: Mochamad Saifudin/detikcom
Solo -

Kerajaan Demak merupakan sebuah kerajaan Islam pertama yang berdiri di Jawa. Kerajaan ini didirikan oleh Raden Patah atau yang juga dikenal dengan nama Jin Bun sekitar abad ke-16.

Melalui peran para ulama yang dikenal dengan sebutan Wali Songo, Demak menjadi sebuah kerajaan yang kuat. Kerajaan itu mencapai era kejayaannya pada masa pemerintahan Sultan Trenggono yang merupakan raja ke-3 di Kasultanan Demak.

Sebelum Sultan Trenggono berkuasa, Kerajaan Demak juga pernah dipimpin oleh Pati Unus yang dikenal dengan julukan Pangeran Sabrang Lor. Julukan tersebut diperoleh setelah dia dengan gagah berani menyerbu Malaka yang saat itu dikuasai oleh Portugis.

Meski dibilang belum membuahkan hasil sesuai yang diharapkan, penyerangan itu menjadi sebuah legenda yang masih terus diceritakan secara turun-temurun.

Dalam penyerangan itu, Pati Unus mendapat banyak sumbangan jung dari Semarang dan Rembang. Dari sekitar 100 jung yang diberangkatkan ke Malaka, hanya segelintir yang bisa pulang. Lainnya hancur terkena serangan pasukan Portugis.

Banyak catatan sejarah mengenai sosok Pati Unus yang pemberani itu. Namun, catatan tersebut juga banyak versi. Dalam buku berjudul Runtuhnya Kerajaan Hindu-Jawa dan Timbulnya Negara-negara Islam di Nusantara (2005), Slamet Muljono merangkum beberapa versi sejarah mengenai tokoh Pati Unus.

Versi Tome Pires

Tome Pires yang merupakan penulis buku Suma Oriental menceritakan asal usul seorang tokoh bernama pate Unus. Dia menyebut leluhur pate Unus berasal dari Kalimantan Barat Daya.

Kemudian, kakek dari pate Unus itu berpindah ke Malaka dan mengawini wanita di daerah tersebut. Dari perkawinan itu lahir seorang pria yang tidak lain adalah ayah pate Unus.

Pria itu kemudian pindah ke Jawa dan berhasil menjadi seorang penguasa di daerah Jepara. Anaknya yang bernama pate Unus kemudian menjadi penerusnya dan sempat melakukan penyerangan ke Malaka.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Versi lain mengenai sosok Pati Unus ada di halaman berikutnya

Versi Klenteng Sam Po Kong

Dalam bukunya itu, Slamet Muljono juga mengutip sebuah catatan dari Klenteng Sam Po Kong yang menceritakan mengenai seorang tokoh bernama Jin Bung yang memiliki anak bernama Yat Sun. Pada 1509, Yat Sun memiliki kesibukan di galangan kapal yang berada di Semarang.

Pada 1512, dalam catatan tersebut, Yat Sun melakukan penyerbuan ke daerah Moa Lok Sa (Malaka). Saat itu Moa Lok Sa dikuasai oleh orang-orang tak beradab yang berambut merah dan bersenjata api jarak jauh.

Versi GP Rouffaer

GP Rouffaer yang merupakan penulis buku Wanneer Ia Majapahit Gevvalen? menyebut Pati Unus merupakan penguasa di Kerajaan Demak pada 1518-1521. Pati Unus memerintah tidak begitu lama karena meninggal akibat penyakit paru-paru yang diderita.

Dalam bukunya itu Rouffaer mengidentifikasi Pati Unus sebagai Pangeran Sabrang Lor. Julukan ini diperoleh setelah Pati Unus melakukan penyerbuan ke Malaka.

Dari beberapa versi itu disimpulkan bahwa pate Unus, Pati Unus, Yat Sun maupun Pangeran Sabrang Lor merupakan orang yang sama. Bahkan, Serat Kanda menyebut Pati Unus dengan nama Raden Surya.

Halaman 2 dari 2
(ahr/ams)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads