Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo beserta istri Siti Atiqoh menyempatkan diri hadir pada perhelatan Dieng Culture Festival (DCF) 2022 di Dharamsala, Candi Arjuna, Kabupaten Banjarnegara. Kegiatan kali ini menghadirkan Kirab Budaya dan Jamasan anak rambut gimbal.
Pada sesi Jamasan atau yang berarti penyucian dari hal buruk dan kotor, Atiqoh memimpin jalannya rangkaian ruwat anak bajang untuk 15 anak laki-laki dan perempuan. Ia memimpin prosesi Jamasan ke-15 anak bajang dengan membasuhkan air tujuh rupa yang berasal dari tujuh sumber mata air berbeda, yakni Tuk Bima Lukar, Tuk Sendang Buana, Tuk Kencen, Tuk Goa Sumur, Kali Pepek dan Tuk Sibido (Tuk Pitu).
Atiqoh menjelaskan Jamasan merupakan tradisi turun temurun yang tidak semua orang bisa mengikutinya. Sebab, hanya anak-anak berambut gimbal sejak lahir saja yang diperbolehkan berpartisipasi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Karena ini tradisi yang sudah turun temurun dan anak-anak yang berambut gimbal itu memang tertentu, tidak semua orang. Misalnya dalam satu keluarga itu belum tentu adiknya seperti itu rambutnya," ungkapnya dalam keterangan tertulis, Sabtu (3/9/2022).
Atiqoh berharap tradisi Jamasan bisa terus bertahan dan dilestarikan di Dieng. Ia menilai dalam event-event tertentu, Jamasan dapat menjadi salah satu daya tarik destinasi pariwisata yang ditunggu banyak wisatawan.
Selain itu, ia ingin anak-anak gimbal yang mengikuti Jamasan nantinya dapat tumbuh menjadi anak yang sehat dan berbakti kepada orang tuanya.
"Saya berharap anak-anak ini bisa sehat, di kemudian hari mereka akan menjadi anak-anak yang berbakti pada orang tua. Sehingga rambutnya nanti bisa tumbuh normal lagi ya, karena kadang kalo kaya gitu agak pusing," pungkasnya.
(fhs/ega)