KGPAA Mangkunegoro X Bhre Cakrahutomo Wira Sudjiwo menyebut Kirab Pusaka Malam 1 Suro tahun ini akan kembali digelar setelah dua tahun terhambat pandemi COVID-19. Selain itu dari Puro Mangkunegaran juga akan mengikuti event internasional di beberapa negara.
Hal itu diungkapkan Mangkunegoro X usai bertemu Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo di Puri Gedeh, Semarang. Ia menjelaskan event budaya terdekat yaitu saat malam 1 suro pada tanggal 29 Juli 2022 malam.
"Event terdekat kami ada upacara adat Kirab Pusaka Malam 1 Suro, nanti tanggal 29 Juli," kata Mangkunegoro X di Puri Gedeh, Semarang, Kamis (7/7/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain itu ia juga menyebut akan ada misi kebudayaan yang akan dibawa dari Puro Mangkunegaran ke tiga negera yaitu Malaysia, Australia, dan Thailand. Penari dari Pura Mangkunegaran akan tampil di tiga negara tersebut.
"Beberapa bulan ke depan kami juga ada kegiatan road show misi kebudayaan internasional dari penari kami untuk tampil di tiga negara. Jadi bulan ini kami akan ke Malaysia, tampil di sana. Bulan depan tampil di Australia, dan berikutnya di Thailand. Mohon doanya semoga bisa berjalan dengan baik dan lancar," jelasnya.
Kepada Ganjar, Mangkunegoro X juga menyampaikan rencana pengembangan Pura Mangkunegaran sebagai salah satu pusat kebudayaan Jawa. Ia menjelaskan pengembangannya harus mengikuti perkembangan zaman namun tidak meninggalkan nilai yang sudah ada sehingga mendukung kebudayaan, pariwisata, dan pengetahuan.
"Tapi yang paling penting adalah tidak melupakan fondasi atau akarnya sendiri, yaitu paugerannya, adatnya, dan tradisinya. Nilai-nilai yang ada di Pura Mangkunegaran menjadi fondasi kita seterusnya dan selamanya, juga untuk pengembangan kami," jelasnya.
"Saya sangat senang sekali dan suatu kehormatan juga bagi kami untuk bisa bertemu dengan Bapak Gubernur. Kami sangat senang dan bersyukur juga atas support dari beliau yang sangat luar biasa. Kepercayaan dan support beliau kepada kami agar bisa terus berkembang dan tentu harapan ke depan Pura Mangkunegaran bisa bersinergi dengan pemerintah provinsi, terutama dalam kegiatan kebudayaan," imbuh Mangkunegoro X.
Simak tanggapan Ganjar di halaman selanjutnya..
Sementara itu Ganjar mengatakan revitalisasi Puro Mangkunegaran sesuai dengan upaya pelestarian dan pengembangan budaya. Hal itu bisa jadi pintu masyarakat belajar kebudayaan Jawa di sana.
"Ini waktu yang tertunda dan saya senang karena Gusti Bhre ingin melakukan semacam revitalisasi keraton dengan keseniannya, dengan kebudayaannya. Beliau akan me-manage kondisi keraton yang ada hari ini untuk kemudian bisa dikembangkan," kata Ganjar.
Ada beberapa ide dalam pengembangan keraton antara lain penampilan seni tari, pengembangan corak batik bahkan Ganjar juga mengusulkan ada kegiatan 'Dinner with The King' dengan kulineran tempo dulu.
"Saya tadi juga ikut membantu, mendukung ide-ide kreatif dari sisi pariwisata, budaya, dan keseniannya. Dalam konteks pariwisatanya adalah pemanfaatan keraton. Tadi idenya 'Dinner with The King'. Ternyata sudah setuju bahkan kemarin sudah dilakukan meskipun belum rutin. Nah kalau ini bisa jadi paket wisata bagus," ujar Ganjar.
"Kalau kemudian keraton nanti bisa dilakukan revitalisasi dengan potensi-potensi yang ada, lalu ditransformasikan ke era kekinian dengan kerja sama pariwisata, seni, dan budayanya. Wah ini luar biasa. Jadi itu ada banyak dan mudah-mudahan nanti bisa dibuat event-event dan kemudian bisa ada paket-paket wisata juga bahkan sampai level edukasi dan membuka ruang publik di keraton untuk peran serta masyarakat. Kalau istilah saya, antara keraton dan kampung menjadi sangat dekat dan kemudian ini akan menjadi satu pusat budaya, pusat seni yang excellent," imbuhnya.