.webp)
Kabar duka datang dari dunia seni tradisi. Nyi Suyatmi, pesinden senior gaya Surakarta yang selama ini dikenal sebagai salah satu guru sinden, meninggal dunia.
Kabar berpulangnya pesinden kenamaan tersebut dibenarkan oleh Wakil Ketua Persatuan Pedalangan Indonesia (Pepadi) Jawa Tengah (Korwil) Surakarta, Sri Susilo.
"Ya betul (Nyi Suyatmi wafat) ," kata Sri Susilo kepada detikJateng Kamis (19/5/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Nyi Suyatmi meninggal dunia Rabu (18/5) pukul 22.00 WIB, di RS Indriyati Boyolali di usia 66 tahun. Selanjutnya jenazah disemayamkan di kediamannya Dusun Karangsalam, Desa Mudal, Kecamatan Boyolali, Kabupaten Boyolali.
Menurut rencana, jenazah almarhumah akan dimakamkan siang ini pukul 11.00 WIB di Astonoloyo Mudal, Boyolali.
Nyi Suyatmi dikenal sebagai pesinden kenamaan gaya Surakarta. Kelihaiannya dalam membawakan gending-gending gaya klasik maupun cengkok bebas membawanya pada posisi khusus di dunia seni karawitan.
"Saya masih kecil, Bu Suyatmi sudah sinden kenamaan," kata dalang yang akrab disapa Susilo Thengkleng tersebut.
Suyatmi memang berasal dari keluarga seni tradisi. Semenjak kecil Suyatmi telah nampak bakatnya yang menonjol hingga kemudian diajak oleh dalang legendaris (alm) Ki Nartosabdo untuk bergabung dalam grup karawitan yang dipimpinnya, Condhong Raos.
Semenjak itu kemampuan Suyatmi semakin terasah dan semakin diperhitungkan. Dia juga selalu tampil sebagai pesinden di setiap pementasan wayang kulit Ki Nartosabdo, bersama pada pesinden kenamaan lainnya seperti Nyi Supadmi, Nyi Ngatirah, Nyi Tugini, Nyi Tantinah, Nyi Suryati, dan lain-lain.
Sepeninggal Ki Nartosabdo, Nyi Suyatmi sering diajak bergabung dengan pementasan dalang-dalang kenamaan setelahnya seperti Ki Anom Suroto, Ki Manteb Sudharsono, Ki Purbo Asmoro, dan sejumlah dalang lainnya.
Selain itu suara emas Nyi Suyatmi juga terdokumentasikan dalam sejumlah rekaman gending-gending karawitan Jawa.
Hingga wafatnya, Nyi Suyatmi meninggalkan 2 orang anak dan 4 cucu.
(mbr/sip)
