Musim panen singkong di Pati, Jawa Tengah kali ini memberi kabar kurang baik bagi petani. Pasalnya harga singkong yang diharapkan naik, justru anjlok. Program pemerintah lewat resi gudang pun belum maksimal karena terkendala permodalan.
Hal ini seperti dialami oleh salah satu petani singkong warga Desa Waturoyo, Kecamatan Margoyoso Pati, Ngatimin. Dia mengaku hasil panen singkong tahun ini tidak layak. Sebab harga yang diharapkan mengalami kenaikan justru anjlok.
"Pokoknya bagi ini petani nggak cocok, harganya murah sekali," jelas Ngatiman kepada detikJateng ditemui di lokasi, Rabu (3/12/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurutnya harga singkong per kilo Rp 750. Saat normal harga singkong bisa mencapai Rp 2.000 per kilogram. Kali ini dia setor satu truk singkong dan hanya mendapat Rp 3 juta saja.
"Singkong satu truk Rp 3 juta, itu biasanya puluhan juta. Ini petani nggak mau nanam. Banyak yang berganti beralih tanaman lain," terang dia.
Hal ini juga dibenarkan oleh Asosiasi Petani Singkong Pati, Mashuri Cahyadi. Menurutnya harga singkong di Pati mengalami penurunan paling rendah dalam kurun 9 tahun terakhir. Dampaknya para petani singkong mengalami kerugian.
"Kondisi singkong pada musim panen ini di angka terendah 9 sembilan tahun terakhir ini, mereka otomatis rugi baik yang sewa dan pribadi," jelas Adi ditemui di Pati sing tadi.
Foto: Dian Utoro Aji/detikJateng |
Menurutnya harga singkong saat panen raya hanya Rp 750 per kilogram. Sedangkan selepas panen bisa mencapai 1.300 per kilogram. Sedangkan harga normal mencapai Rp 2.000 per kilogram.
"Singkong Rp 750 per kilogram. Kalau panen sudah mulai jarang itu Rp 1.300 per kilogram. Harga normal Rp 2.000 per kilogram," jelasnya.
Sistem Resi Gudang Tak Berjalan
Sebenarnya, ada program sistem resi gudang yang bisa membuat petani menunda jual saat harga singkong anjlok. Petani akan menitipkan singkongnya ke resi gudang dan mendapat sertifikat penjamin yang bisa diuangkan, ketika harga sedang bagus, singkong itu akan dijual.
Foto: Dian Utoro Aji/detikJateng |
Menurut Adi, jika resi gudang berjalan petani bisa lebih untung. Namun, di wilayahnya, program itu tidak berjalan.
"Program resi gudang itu kan untuk petani, jadi kirim singkong yang sedang jatuh dan diproses menjadi taipoka dengan program tapioka resi gudang itu tetapi dari program itu tidak dilaksanakan oleh pembiayaannya. Akhirnya sama saja, nggak jalan yang rugi petani," keluh dia.
Adi hanya bisa berharap agar ada solusi dari pemerintah pusat untuk petani singkong. Salah satunya agar program resi gudang ini bisa berjalan secara konsisten.
"Kita butuh solusi yang cepat. Harapannya program resi gudang segera dilaksanakan," ujarnya.
Pengelola resi gudang di Desa Watureyo, Broto, menjelaskan resi gudangnya menjadi salah satu yang telah direkomendasi dari pemerintah pusat untuk menampung singkong hasil panen petani. Namun ia mengaku terkendala dengan modal.
Padahal resi gudang ini dinilai memiliki dampak bagi petani mengatasi rendahnya harga jual singkong. Di gudang ini, singkong dari petani diolah menjadi tapioka atau tepung pati ubi kayu. Tapioka ini kemudian disimpan dan dijual saat harga sedang bagus di pasaran.
"Resi gudang untuk antisipasi panen puncak singkong tapioka, ini termasuk komoditas baru yang direkomendasi tahun 2024 dan 2025 ini kita mulai. Semua sudah kita siapkan, kita juga sudah berkoordinasi dengan petani, pengusaha, UMKM, dan semuanya untuk resi gudang dioptimalkan sebagai tatakelola tapioka," jelas Broto ditemui di lokasi.
Broto menyayangkan pihak pembiayaan yang masih setengah hati bagi sektor resi gudang ini. Akibatnya resi gudang yang diharapkan menjadi solusi petani belum berjalan.
"Sayangnya dengan pihak pembiayaan ini masih setengah hati, masih belum responsif dengan program ini. Harapan panen singkong sudah bisa menyerap hasil panen petani dan bisa menjadi percontohan resi gudang ini," jelasnya.
Menurutnya di gudangnya hanya ada 200 ton dengan kapasitas 2.000 ton. Sedangkan dua gudang lainnya kosong. Dia berharap agar pemerintah pusat membantu sektor resi gudang agar bisa membantu petani singkong.
"Ini ada stok 200 ton dengan kapasitas 2.500 ton. Kita punya 3 gudang dan 2 posisi kosong semua,"ujarnya.
(afn/apu)













































