Wakil Menteri Perdagangan, Dyah Roro Esti Widya Putri, menyatakan Kementerian Perdagangan mendorong pelaku UMKM agar produknya bisa ekspor dan semakin dikenal oleh pasar internasional. Pihaknya bertekad akan mengenalkan produk-produk UMKM itu di forum-forum internasional lewat produk cendera mata.
Hal tersebut disampaikan Roro Esti saat mengunjungi pabrik porselen, PT. Nuanza Porselen Indonesia, di Desa Ngadirojo. Kecamatan Gladagsari, Kabupaten Boyolali, hari ini. Dia pun memuji produk porselen pabrik ini yang pembuatannya dilakukan secara handmade.
"Pada intinya kami melihat ada potensi yang sangat luar biasa khususnya ketika kita berbicara mengenai keramik dan produk-produk turunannya, dan tadi kami melihat dari segi supply chain-nya seperti apa," kata Roro Esti kepada wartawan saat mengunjungi PT. Nuanza Porselen Indonesia, di Desa Ngadirojo, Kecamatan Gladagsari, Kabupaten Boyolali, Rabu (26/11/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Roro menyatakan Kementerian Perdagangan selama ini sudah memberikan asistensi ke berbagai pelaku usaha yang bergerak di bidang keramik. Tujuannya agar mereka bisa meningkatkan kualitas desainnya.
"Karena ini sejalan juga dengan program kami di Kementerian Perdagangan yaitu adalah UMKM bisa ekspor, dan program ini juga didukung dengan adanya perwakilan kita di 33 negara. Tadi setelah saya berdiskusi dengan PT. Nuanza (Porselen Indonesia) ternyata ekspornya juga sudah ke lintas negara," ujar Roro.
Kemendag akan terus mendukung agar produk-produk UMKM Indonesia agar semakin dikenal luas pasar internasional. Salah satu bentuk promosinya lewat cendera mata di forum itnernasional.
"Salah satu langkah kecil sebetulnya yang saya upayakan selama ini adalah ketika di forum-forum internasional ketika ada cendera mata, kita menampilkan atau pun memberikan hasil karya Indonesia, produk-produknya dan salah satunya di sini akan kita bawa juga di ajang D8 yang akan datang agar sekaligus terus memperkenalkan produk-produk kebanggaan kita ke negara-negara sahabat," imbuh dia.
Wakil Menteri Perdagangan, Dyah Roro Esti Widya Putri, melihat produksi tableware di pabrik porselen Boyolali, Rabu (26/11/2025). Foto: Jarmaji/detikJateng |
Roro juga memuji produk porselen di Boyolali tersebut. Menurut dia, produknya sangat bagus. Semua produk dikerjakan secara handmade yang sangat disukai pasar internasional.
"Sangat bagus (hasil produknya). Karena produknya ini semua handmade, sehingga tidak semuanya itu persis. Tetapi ada human touch-nya, pada intinya kayak gitu dan itu sangat amat diminati oleh pasar internasional. Jadi, saya apresiasi di sini bukan hanya untuk menyuguhkan produk-produknya terhadap pasar nasional kita, tetapi internasional juga bisa berdaya saing. Nah, itu yang ingin kita dorong ke depannya di Kementerian Perdagangan," sambung Roro.
Ditanya terkait data ekspor, Roro menjelaskan berdasarkan data ada peningkatan ekspor home decor. Tepatnya dari tahun 2020 hingga 2024 mengalami pertumbuhan 19,98 persen.
Peningkatan nilai ekspor periode Januari-September 2025 jika dibandingkan periode yang sama di tahun 2024 lalu, ada peningkatan sebesar 9,57 persen.
Produksi Tableware Asal Boyolali Tembus Eropa
Sementara itu Direktur PT. Nuanza Porselen Indonesia, Bagus Pursena, mengatakan produk porselen yang diproduksi sekarang ini kebanyakan merupakan tableware atau peralatan makan. Seperti mangkok, piring dan gelas untuk pasar restoran atau rumah makan.
"Tapi sebenarnya produk kami juga mencakup patung dan juga hiasan dinding," kata Bagus.
Bagus menyebut pangsa pasar produknya masih didominasi untuk dalam negeri. Kemudian sisanya dikirim untuk ekspor ke negara India, Amerika, Eropa Barat, dan Timur Tengah.
"Kebanyakan untuk kebutuhan resto, jadi mangkok, piring dan cangkir. Itu yang paling banyak dicari saat ini," jelas Bagus.












































