Harga daging ayam potong di pasar tradisional Purwokerto mengalami kenaikan. Dalam sepekan terakhir harga daging ayam naik terus menerus secara bertahap.
Kondisi tersebut dikeluhkan pedagang ayam Pasar Manis bernama Siti Rahayu. Menurut dia, sejak tujuh hari kenaikan cukup signifikan.
"Sekilonya sekarang Rp 42 ribu sekilo, naiknya terus-terus, sehari naik Rp 1.000. Aneh, padahal tidak ada kaya momen Lebaran atau hari besar yang biasanya naik, perasaan tidak ada apa-apa," kata Siti saat ditemui wartawan, Rabu (10/9/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut dia, sehari-hari harga normal daging ayam hanya sekitar Rp 35 ribu. Kondisi ini membuat omzet penghasilannya menurun.
"Biasanya itu kalau harga normal bisa menjual 30 ekor. Tapi setelah naik sehari paling saya jual 15 ekor," terang dia.
Kondisi serupa juga dikeluhkan Mulyani. Menurut dia kenaikan harga membuat daya beli masyarakat menurun.
"Dampaknya sama orang kecil, sedang sepi, apalagi banyak penjual yang jualan di jalan pengaruh juga karena jadi yang datang ke pasar sedikit," jelasnya.
Sementara itu pemilik grosir ayam cabut bulu Esa Jaya Sokaraja, Endar Susanto menjelaskan lonjakan harga ini sudah terasa sejak satu minggu terakhir. Kenaikan ini terjadi secara bertahap setiap harinya.
"Sekarang harga daging ayam mencapai Rp 40 ribu per kilogram, padahal sebelumnya hanya sekitar Rp 32 ribu," katanya.
Endar meminta agar masyarakat lebih waspada jika menemukan harga ayam murah dari luar daerah. Karena bisa jadi itu merupakan daging ayam tidak segar.
"Kalau ada ayam dengan harga murah, harus hati-hati. Bisa jadi itu ayam tiren (mati kemarin). Masyarakat harus lebih teliti sebelum membeli," pungkasnya.
(aku/afn)