.webp)
Jelang Idul Adha, pedagang bumbu giling di Pasar Induk Banjarnegara kebanjiran pembeli. Pedagang mengaku ada kenaikan penjualan hingga 200 persen dibanding hari biasanya.
Para pembeli pun rela mengantre untuk mendapatkan bumbu giling. Mayoritas pembeli mencari bumbu giling untuk memasak rendang.
"Yang paling laris itu bumbu rendang, karena kan besok ini sudah mulai kurban. Jadi untuk masak daging di rumah," ujar penjual bumbu giling, Nur Hidayanto, saat ditemui di Pasar Induk Banjarnegara, Kamis (5/6/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Nur mengatakan ada kenaikan penjualan hingga 200 persen. Ia menyebut yang paling laris adalah bumbu giling rendang dan soto.
"Kalau dibandingkan dengan hari biasa itu memang naik sekali, kenaikan ada 200 persen. Kebanyakan nyarinya yang bumbu rendang, kedua ya bumbu soto. Untuk harga yang kemasan paling kecil itu Rp 5 ribu," kata dia.
Meski begitu, Nur mengaku tidak menambah stok bumbu yang dijual. Namun, dia menambah pekerja lantaran banyaknya permintaan bumbu giling.
"Kalau jumlahnya saya memang tidak menambah stok, tapi memang menambah karyawan. Ini karena memang permintaan bumbu naik, jadi biar pelayanannya cepat," jelas dia.
Hal senada disampaikan pedagang lainnya, Soni. Soni menyebut penjualan bumbu giling hingga H+2 Idul Adha masih ramai.
"Memang setiap tahun ramai seperti ini. Jadi nanti sampai Lebaran hari kedua, ketiga masih ramai. Rata-rata nyarinya bumbu rendang," ujar Soni.
Sementara itu, salah satu pembeli bumbu giling di Pasar Induk Banjarnegara, Suliah mengaku sengaja mencari bumbu giling untuk memasak daging kurban. Menurutnya, bumbu giling lebih praktis untuk memasak daging kurban.
"Karena lebih praktis saja, jadi tadi tidak apa-apa mengantri sebentar tidak ada 10 menit kok. Ini beli bumbu rendang untuk masak daging kurban besok," ujar Suliah.
(ams/dil)
