Buntut Visa Haji Furoda Tak Terbit, Penyelenggara Haji Khusus Rugi Miliaran

Nasional

Buntut Visa Haji Furoda Tak Terbit, Penyelenggara Haji Khusus Rugi Miliaran

Hanif Hawari - detikJateng
Jumat, 30 Mei 2025 17:09 WIB
Mecca Kaaba
Ilustrasi Haji. Foto: Getty Images/iStockphoto/prmustafa
Solo -

Akibat visa haji furoda tidak terbit, banyak penyelenggara Ibadah Haji Khusus (PIHK) menanggung rugi hingga miliaran rupiah. Hal itu diungkapkan Ketua Bidang Humas & Media DPP Asosiasi Muslim Penyelenggara Haji dan Umrah (AMPHURI), Abdullah Mufid Mubarok.

Dilansir detikHikmah, Mufid mengatakan visa furoda tahun ini memang tidak akan terbit. Berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, di mana visa furoda biasanya baru terbit di akhir masa keberangkatan.

Padahal, jemaah dan travel sudah mempersiapkan segala kebutuhan, mulai dari tiket pesawat hingga akomodasi di Arab Saudi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Banyak travel yang sudah input data dan bayar layanan Masa'ir (layanan Arafah, Muzdalifah, Mina), tapi visanya tidak jadi," kata Mufid saat dihubungi detikHikmah, Kamis (29/5/2025).

Disebutkan bahwa kebanyakan travel berasumsi visa furoda akan turun seperti tahun sebelumnya, sehingga mereka sudah memesan tiket pesawat dan hotel meski harganya melambung tinggi. Biasanya visa furoda baru keluar mendekati hari-H Wukuf di Arafah.

ADVERTISEMENT

"Ternyata sampai sekarang tidak ada yang terbit. Banyak travel yang sudah booking tiket dan hotel, bahkan ada yang dari bintang 3 di-upgrade ke bintang 5. Akhirnya rugi besar," ujar Mufid.

Dia menjelaskan, kerugian travel untuk jemaah sekitar 50 orang bisa mencapai Rp 1-2 miliar. Bahkan, beberapa travel sudah membawa jemaahnya ke Jakarta, berharap visa akan turun di menit-menit terakhir.

"Saya masih belum bisa menghitung, yang jelas di atas Rp 100 (juta)an. Kalau jumlah jemaahnya misalnya sampai 50 ke atas ya sudah di atas Rp 1 M Rp 2 M," ungkap Mufid.

Dia mengapresiasi upaya Menteri Agama yang masih berusaha melobi pemerintah Saudi. Tapi jika visa hanya keluar sebagian, hal ini bisa merepotkan secara teknis.

"Misalnya dari 10.000 jemaah, yang dapat visa cuma 1.000. Travel akan kebingungan mengatur jemaah yang dapat dan tidak. Belum lagi harus buru-buru beli tiket dan pastikan layanan di Arab Saudi benar-benar siap," terangnya.

Di sisi lain, meski banyak travel yang mengembalikan uang jemaah jika visa tidak terbit, proses refund tidak instan karena dana sudah terpakai untuk berbagai keperluan. Bahkan beberapa jemaah juga sudah mengeluarkan biaya tambahan seperti pemeriksaan kesehatan dan transportasi.

"Kalau travel berpengalaman, biasanya tidak booking tiket dulu untuk minimalisir risiko. Tapi harganya pasti lebih mahal," jelas Mufid.

Dia menambahkan, kondisi serupa pernah terjadi pada 2022, saat visa furoda juga sulit terbit. Bedanya, saat itu masih ada tanda-tanda visa akan keluar, meski jumlahnya sedikit.

"Tahun ini benar-benar tidak ada. Sistem sudah close sejak 26 Mei. Kami sudah minta travel komunikasi ke jemaah agar tidak ada harapan palsu," pungkas Mufid.




(dil/rih)


Hide Ads