120 hektare tambak ikan di Desa Tunggulsari, Kecamatan Tayu, Kabupaten Pati terdampak rob. Para petani pun mengaku mengalami kerugian hingga lebih dari Rp 1 miliar.
Seperti dialami oleh petani tambak Desa Tunggulsari, Ahmad Karnawi. Menurutnya banjir rob yang terjadi sejak sepekan belakangan ini berdampak pada sektor budidaya ikan. Ada seratusan hektare tambak ikan di sana yang kebanjiran.
"Bahwa di desa kami terjadi rob tertinggi pada hari Jumat (23/5) kemarin yang bisa menenggelamkan sampai 120 hektare dengan kerugian Rp 1 miliar lebih itu di kawasan budidaya ikan nila," kata Karnawi saat dihubungi wartawan, Selasa (27/5/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurutnya banjir rob tahun ini cukup parah. Ditambah lagi curah hujan yang tinggi menyebabkan aliran sungai di desanya juga meluap.
"Karena akibatnya yaitu tanggul jebol di sebelah timur yang mengakibatkan banjir rob sampai ke timur sampai ke barat sampai menenggelamkan rumah-rumah warga," jelasnya.
Menurutnya kondisi banjir rob saat ini berangsur surut. Sebelumnya saat puncaknya ketinggian banjir rob mencapai 50 sentimeter di permukiman warga hingga masuk ke dalam rumah.
"Juga sampai tenggelam sampai 30 sampai 50 sentimeter yang ada di kawasan mangrove juga banyak yang kocar-kacir ya, karena diterjang gelombang dan ombak yang tinggi itu," jelasnya.
Oleh karena itu Karnawi berharap kepada pemerintah untuk memperhatikan nasib petani tambak yang terdampak banjir rob. Dia minta kepada pemerintah untuk menanggulangi abrasi hingga dibuatkan tembok pemecah gelombang laut.
"Dengan ini kita mengharapkan dari pemerintah, yaitu untuk menanggulangi abrasi ini, kita mengharap dibuatkan pemecah gelombang atau menanggul gelombang yang ada di pantai," jelasnya.
Ditemui secara terpisah, Kepala Pelaksana (Kalaksa) BPBD Pati, Martinus Budi Prasetya, mengatakan banjir rob melanda wilayah Desa Tunggulsari Kecamatan Tayu. Menurutnya banjir rob karena air kiriman dari atas tidak bisa masuk ke laut.
"Karena di laut ada peningkatan permukaan tinggi air atau banjir rob," kata Martinus ditemui di Pendopo Kabupaten Pati siang tadi.
"Ini permasalahan kompleks. Karena hujan masih tinggi di wilayah gunung di sisi lain ancaman bencana rob masih ada di pantai utara Pati," dia melanjutkan.
Menurutnya luas pantai utara Pati sepanjang 60 kilometer dari Batangan sampai Dukuhseti berpotensi terjadi banjir rob. Oleh karena itu dia meminta kepada masyarakat untuk waspada terhadap banjir rob.
"Sewaktu-waktu di pantai utara Pati. Itu sepanjang 60 kilometer. Itu baik untuk waspada. Karena kerugian sangat luar biasa," jelasnya.
Menurutnya dampak kerugian rob mencapai miliar. Seperti di Tunggulsari itu ikan nila sudah berjalan dan siap panen kini gagal karena diterjang banjir rob.
"Akhirnya musnah karena rob dan banjir sampai miliaran," ujarnya.
Oleh karena itu, dia mengajak seluruh elemen masyarakat dan Dinas terkait untuk bersama-sama melakukan penanaman mangrove di sepanjang pantai utara Pati.
"Mari kita jaga jangan sampai tanaman mangrove menjadi tambak. Kejadian seperti ini akan merugikan petani budidaya ikan. Jadi kelestarian mangrove tetap kita jaga," pungkas dia.
(apl/apu)