Cuan Barang Antik, Pria Banjarnegara Raup Omzet Ratusan Juta-Biayai S2

Cuan Barang Antik, Pria Banjarnegara Raup Omzet Ratusan Juta-Biayai S2

Uje Hartono - detikJateng
Minggu, 04 Mei 2025 16:43 WIB
Arya Ahmad Zakaria warga Kelurahan Semampir, Banjarnegara mendulang cuan dari jual beli barang antik. Omzet hingga ratusan juta rupiah.
Arya Ahmad Zakaria warga Kelurahan Semampir, Banjarnegara mendulang cuan dari jual beli barang antik. Omzet hingga ratusan juta rupiah. Foto: Uje Hartono/detikJateng.
Banjarnegara -

Barang antik bukan sekadar pajangan berdebu. Di tangan Arya Ahmad Zakaria barang antik ini menjadi ladang untuk panen cuan. Bahkan omzet per bulan mencapai ratusan juta rupiah.

Ditemui di rumahnya di Kelurahan Semampir, Kecamatan Banjarnegara Kabupaten Banjarnegara nuansa klasik langsung terasa. Rumah bergaya Jawa ini disulap bak studio barang antik. Di setiap sudut ruang terpajang rapi berbagai barang antik yang sudah berumur ratusan tahun.

Mulai dari radio antik, piringan hitam, lampu gantung antik, hingga piring hias yang terpajang rapi di tiap dinding. Sejumlah kursi antik dan jam dinding pun tertata rapi di tiap sudut ruangan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Arya begitu akrab ia disapa bukan sekadar penggemar barang antik, ia sudah bisnis ini sejak 23 tahun lalu. Ketertarikannya dengan barang antik sudah tumbuh sejak duduk di bangku SMA.

"Awalnya suka saja dengan barang antik pas SMA, lama-lama tahu dan jadi peluang usaha sampai sekarang," kata pria 47 tahun tersebut di rumahnya, Minggu (4/5/2025).

ADVERTISEMENT
Arya Ahmad Zakaria warga Kelurahan Semampir, Banjarnegara mendulang cuan dari jual beli barang antik. Omzet hingga ratusan juta rupiah.Arya Ahmad Zakaria warga Kelurahan Semampir, Banjarnegara mendulang cuan dari jual beli barang antik. Omzet hingga ratusan juta rupiah. Foto: Uje Hartono/detikJateng

Bahkan, ia mengaku dari hobinya inilah yang dulu digunakan untuk membiayai kuliahnya hingga jenjang S2. Peluang usaha inilah yang terus ditekuni Arya hingga saat ini.

"Dulu dari jual beli barang antik saya gunakan untuk biaya kuliah saya sampai S2. Dan sampai sekarang masih saya tekuni," ujarnya.

Bukan tanpa alasan, bisnis barang yang memiliki nilai sejarah ini sungguh menggiurkan. Arya menyebut, dari usahanya ia bisa meraup omzet hingga ratusan juta rupiah per bulan.

"Untuk omzet per bulan kalau dirata-rata saat ini itu ya sekitar Rp 150 juta sampai Rp 200 juta," sebutnya.

Salah satu yang paling diburu dari koleksinya adalah lampu gantung antik. Mulai dari jenis katrol dan mayorika dengan berbagai ukuran. Untuk lampu gantung ini ia jual mulai Rp 2,5 juta hingga Rp 35 juta.

"Untuk lampu gantung ini yang paling ikonik. Sekarang saya ada 100 lebih. Ada jenis mayorika dan kastrol. Mulai dari ukuran 28 sentimeter sampai 45 sentimeter. Harganya dari Rp 2,5 juta sampai Rp 35 juta," sebutnya.

Selain itu juga terdapat kursi kanjengan, jam dinding, radio, lukisan hingga piring hias dari Eropa, China dan Jepang. Ia menjual barang antik ini secara langsung dan melalui online ke berbagai kota di Indonesia.

"Untuk menjualnya biasanya ada yang langsung datang ke sini. Tetapi ada juga yang dari online. Biasanya dikirim ke Jakarta, Malang, Surabaya dan kota-kota lain. Harganya beragam, untuk radio harganya mulai Rp 3 juta sampai Rp 7,5 juta. Untuk piring dari Rp 500 ribu Rp 6 juta," paparnya.

Adapun barang-barang antik ini ia kumpulkan dari berbagai daerah. Ia sudah mengumpulkan barang antik ini sejak dulu.

"Kalau barangnya dari mana itu macam-macam. Ada yang dari Surabaya, Bogor, dan lainnya. ini saya mengumpulkan sejak dulu," imbuhnya.

Arya Ahmad Zakaria warga Kelurahan Semampir, Banjarnegara mendulang cuan dari jual beli barang antik. Omzet hingga ratusan juta rupiah.Arya Ahmad Zakaria warga Kelurahan Semampir, Banjarnegara mendulang cuan dari jual beli barang antik. Omzet hingga ratusan juta rupiah. Foto: Uje Hartono/detikJateng




(apl/apl)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads