Menteri Koordinator (Menko) Bidang Pangan Republik Indonesia (RI), Zulkifli Hasan alias Zulhas, memastikan ketersediaan dan stabilitas harga bahan pokok (bapok) jelang Lebaran. Ia menargetkan gabah petani bisa terserap hingga 3 juta ton dengan harga beli Rp 6.500 per kilogram (kg).
Hal itu disampaikan Zulhas dalam rapat koordinasi bersama kementerian dan Pemprov Jateng yang digelar di Gedung Gradhika Bhakti Praja, Pemprov Jateng, Kelurahan Mugassari, Kecamatan Semarang Selatan. Selain itu, Zulhas juga meminta seluruh kepala daerah di Jateng untuk siaga mengawal stabilitas pangan.
"Menjelang Hari Raya Idul Fitri, kita sepakat, gubernur, wakil gubernur, bupati, kepala daerah, kita sama-sama siaga, apel, memonitor ketersediaan dan harga barang pokok agar rakyat kita bisa menjalankan puasa, Hari Raya, dengan gembira," kata Zulhas di Gradhika Bhakti Praja, Kamis (20/3/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ia menyampaikan, berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), panen raya nasional diperkirakan akan terjadi April mendatang dengan target produksi padi sebesar 13,59 juta ton.
"Sampai April produksi padi kita akan mencapai 13,95 juta. Jadi ada kelebihan (surplus) dari yang kita konsumsi 10,4 juta," jelasnya.
Zulhas pun meminta kepala daerah agar gabah para petani bisa terserap dengan baik. Targetnya, pemerintah bisa menyerap gabah petani hingga 3 juta ton.
"Tolong para bupati betul-betul mengontrol tiap-tiap desa dan kecamatan agar gabah petani bisa terserap dengan baik dengan harga paling murah Rp 6.500. Target kita, kita akan menyerap 3 juta ton, Sekurang-kurangnya 2 juta," paparnya.
Selain itu, ia mewanti-wanti kepala daerah untuk segera membentuk Koperasi Desa Merah Putih sebagai upaya meningkatkan perekonomian di tingkat desa.
"Pemerintah daerah belum saatnya libur, yang libur biar masyarakat. Para bupati, wali kota harus bekerja sampai April. Nanti kalau rakyat bekerja, giliran mungkin baru kita boleh libur. Biar rakyat kita senang lah," ajaknya.
"Saya mengajak Bapak Ibu lagi, para kepala desanya untuk segera membentuk Kopdes Merah Putih karena itu akan sangat membantu kemajuan ekonomi di desanya," sambungnya.
Sementara itu, Wakil Gubernur Jateng Gus Yasin menyambut baik kebijakan pusat dalam menjaga stabilitas harga gabah di angka Rp 6.500 per kilogram. Kendati demikian, ia meminta kualitas hasil panen harus tetap terjaga.
"Pemerintah sudah berupaya untuk menahan supaya harga tidak turun, harganya dari Rp 6.500, tetapi juga harus kita jaga kualitasnya," jelasnya.
"Kami dari pemerintah juga memperhatikan tentang irigasi-irigasi yang saat ini diperlukan para petani. Dari tahun ke tahun, pemerintah pusat akan support kita untuk membangun dan memperbaiki irigasi ke persawahan, sehingga ini akan lebih ditingkatkan lagi," sambungnya.
Lebih lanjut, Gus Yasin menyebut, ketersediaan pupuk aman menjelang Lebaran. Namun, para petani diminta mulai menyiapkan musim tanam berikutnya sebelum panen selesai, agar produksi terus meningkat.
"Setelah panen tidak langsung berhenti, tetapi sebelum panen sudah harus memulai lagi menyamai panennya. Sehingga ini akan lebih meningkatkan hasil dari surplus, dari gabah, atau padi itu sendiri," tuturnya.
(apl/afn)