Curhat Warga soal Pelebaran Jalan ke Exit Tol Ngawen: Patoknya Sampai Pintu

Curhat Warga soal Pelebaran Jalan ke Exit Tol Ngawen: Patoknya Sampai Pintu

Achmad Husein Syauqi - detikJateng
Selasa, 04 Feb 2025 20:12 WIB
Patok pelebaran jalan Ki Ageng Gribig, Kabupaten Klaten, Selasa (4/2/2025).
Patok pelebaran jalan Ki Ageng Gribig, Kabupaten Klaten, Selasa (4/2/2025). Foto: Achmad Hussein Syauqi/detikJateng
Klaten -

Warga tepi Jalan Ki Ageng Gribig Klaten memprotes pelebaran jalan ke Exit Tol Ngawen yang dilakukan di satu sisi. Seorang warga setempat, Sofan, menyebut patok pelebaran jalan itu sampai ke pintu masuk rumahnya.

Sofan berharap agar pelebaran dilakukan di dua sisi jalan. Jika hanya diperlebar ke satu sisi jalan, dia khawatir warga yang terdampak bakal kehilangan halaman untuk parkiran, sehingga tidak bisa untuk membuka usaha.

"Kalau dihitung dari tepi jalan sampai pintu masuk, kalau melihat patoknya sampai ke pintu masuk. Pintu masuk rumah, jadi terasnya juga hilang," kata Sofan, salah seorang warga tepi Jalan Ki Ageng Gribig, Kelurahan Gergunung, Kecamatan Klaten Utara, saat ditemui detikJateng, Selasa (4/2/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sofan mengatakan, jika dihitung dari tepi jalan sampai titik patoknya, lebar lahan yang bakal terdampak proyek itu sekitar sembilan meter.

"Ya jelas untuk usaha tidak memungkinkan lagi, karena tidak ada lagi lahan parkir. Padahal usaha itu butuh lahan parkir. Kalau lahan parkir tidak ada ya jelas akan kesulitan," ujar Sofan.

ADVERTISEMENT

Menurut Sofan, garis patok tol itu hanya menyisakan lahan selebar lima sentimeter di depan pintu.

"Padahal rencana yang kemarin dan sudah ada patoknya hanya kena empat meter. Tapi ini berubah dan saya tanyakan kok (jawabannya) 'itu idealnya'," ucap Sofan.

Secara prinsip dia setuju ada pelebaran jalan tersebut. Tapi dia minta agar pelebaran dilakukan secara merata, yaitu di sisi kanan dan kiri jalan, alias tidak satu sisi saja yang terdampak.

"Kalau kanan kiri tidak apa-apa, karena kasihan yang terdampak. Mundur ke belakang ya kalau punya lahan, kalau sudah tidak punya lahan kan repot," imbuh Sofan.

Sementara itu Ketua RT 2 RW 10 Kelurahan Gergunung, Abdul Muslih menyebut gapura dan jalan masuk kampung juga bakal terdampak pelebaran jalan.

"Gapura dan jalan masuk kampung jadi kena. Kalau cuma satu sisi yang kena dampak banyak cuma satu sisi saja. Kalau sesuai rencana awal dua sisi kan tidak harus mengubah rumah, masyarakat masih tetap punya halaman," kata Muslih kepada detikJateng.

Diberitakan sebelumnya, warga yang tinggal di Jalan Ki Ageng Gribig, Klaten, meminta agar pelebaran jalan ke exit tol Ngawen dilakukan di 2 sisi jalan. Pernyataan sikap itu mereka sampaikan dalam acara konsultasi publik di kantor Kelurahan Gergunung siang tadi.

Penjelasan Tim Persiapan Pengadaan Lahan

Anggota Tim Persiapan Pengadaan Lahan Pemprov Jateng, Ilham Pribadi mengatakan acara konsultasi publik itu untuk meminta persetujuan pemilik tanah. Jika setuju, warga diminta tanda tangan.

"Kalau setuju nanti tanda tangan. Kami berharap karena ini untuk kepentingan masyarakat yang lebih luas sehingga kami berharap masyarakat setuju semua," kata Ilham, Selasa (4/2) siang.

Menurut Ilham, jika semua masyarakat sudah setuju nantinya dilanjutkan ke tahap penerbitan SK penetapan lokasi oleh gubernur. Namun jika satu orang saja tidak setuju hal itu belum bisa dilakukan.

"Kalau ada satu saja tidak setuju, ini belum bisa dilanjutkan. Kalau setuju dengan catatan kami tadi memang lihat di spanduk, tapi pada prinsipnya masyarakat setuju tapi menghendaki di dua sisi," jelas Ilham.

"Terkait dua sisi ini murni pertimbangan teknis tapi kami tim persiapan pengadaan tanah itu intinya menyampaikan tahapannya apa saja, yang lebih paham teknis dari DPU. Tapi nanti kalau ada catatan kita akan bahas di tingkat provinsi," imbuh Ilham.

Sebelumnya pernah diberitakan, warga Jalan Ki Ageng Gribig, Kecamatan Klaten Utara, Klaten yang terkena rencana pelebaran jalan untuk penopang proyek tol Jogja-Solo protes. Protes dilayangkan warga lantaran yang terdampak pembebasan lahan hanya sebelah utara jalan.

"Warga menginginkan yang kena di kanan dan kiri, agar kenanya tidak terlalu banyak. Jadi dampaknya tidak terlalu besar di salah satu sisi," ungkap Abdul Muslih, seorang ketua RT di Kelurahan Gergunung saat sosialisasi di kantor kelurahan Gergunung, Selasa (14/1/2025).

Dikatakan Muslih, warga meminta pemerintah kembali ke rencana awal. Sebab di rencana awal yang kena pelebaran jalan arah exit tol itu kanan dan kiri.




(dil/ahr)


Hide Ads