Curhat Pemilik Rumah Terjepit Tol Usai Tolak Rp 3,6 M: Saya Kalah Besar

Internasional

Curhat Pemilik Rumah Terjepit Tol Usai Tolak Rp 3,6 M: Saya Kalah Besar

Sekar Aqillah Indraswari - detikJateng
Sabtu, 01 Feb 2025 11:51 WIB
Jalan masuk ke rumah di tengah jalan tol
Jalan masuk ke rumah di tengah jalan tol. Foto: Jam Press via Daily Mail
Solo -

Rumah milik Huang Ping di Jinxi, China, 'terjepit' jalan tol yang sedang dibangun. Huang mengaku menyesal telah menolak tawaran uang kompensasi dari pemerintah atau ganti rugi lahan sebesar £180.000 atau setara Rp 3,6 miliar (Kurs Rp 20.187). Begini curhatnya.

"Jika saya dapat memutar kembali waktu, saya akan menyetujui persyaratan pembongkaran yang mereka tawarkan. Sekarang rasanya seperti saya kalah taruhan besar. Saya sedikit menyesalinya," kata Huang, dikutip detikProperti dari Daily Mail, Sabtu (25/1/2025).

Dilansir detikproperti dari Independent, Huang menolak pindah karena dia tidak puas dengan tawaran pemerintah. Kedua pihak tidak mencapai titik temu setelah melalui negosiasi panjang.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Rumah di tengah jalan tol.Rumah di tengah jalan tol. Foto: Jam Press via Daily Mail

Akhirnya pihak berwenang tetap membangun jalan tol dengan menghindari rumah Huang. Dilihat dari atas, tampak rumah Huang seperti membelah jalan tol tersebut. Jalan tol itu sejajar dengan atap rumahnya. Walhasil, rumah Huang seperti 'tenggelam' di tengah lubang jalan tol.

Di pinggir 'lubang' rumah itu diberi pagar pembatas agar kendaraan dan properti tersebut tetap aman. Di pinggiran 'lubang' itu juga dibuat dinding dinding penahan yang berundak.

ADVERTISEMENT

Selama pembangunan jalan tol itu berlangsung, Huang tidak bisa tinggal di rumah tersebut. Dia harus mengungsi ke rumah anaknya dan baru pulang ke rumahnya setelah pembangunan selesai.

Untuk masuk ke rumahnya, Huang tentu tidak menyeberang jalan tol. Pihak kontraktor jalan tol telah menyediakan jalan pintas di kedua sisi rumah Huang. Penampakannya seperti terowongan sederhana yang berbentuk bulat.

Huang juga tidak dapat membuka jendela dan pintu terlalu lama karena banyak debu beterbangan dan jika jalan tol sudah dibuka. Jika tol itu sudah mulai beroperasi, dia juga harus beradaptasi dengan getaran setiap ada kendaraan yang melintas.

Menurut Daily Mail, kejadian seperti ini bukan yang pertama kali di China. Rumah yang bertahan dan tak mau digusur seperti ini acap disebut dingzhiu atau rumah paku. Bangunan ini dianggap sebagai representasi perjuangan antara individu dan penguasa atau gambaran konflik antara tradisi dan kemajuan di China.




(dil/dil)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads