PT Kereta Api Indonesia (KAI) Daop 5 Purwokerto resmi menggunakan Stasiun Kebasen untuk naik-turun penumpang. Dua kereta api (KA) yang berhenti di stasiun ini antara lain KA Serayu relasi Purwokerto-Pasarsenen (PP) dan KA Bengawan relasi Purwosari-Pasarsenen (PP).
"Kalau dari tanggal 18 kemarin uji coba dan hari ini memang ada beberapa penumpang khususnya yang turun," kata Direktur Lalu Lintas dan Angkutan Kereta Api Direktorat Jenderal Perkeretaapian (DJKA), Arif Anwar, kepada wartawan usai peresmian di Stasiun Kebasen, Senin (23/12/2024).
Menurut dia, dalam waktu dekat belum ada penumpang yang naik langsung dari tersebut karena memang pembukaan dilakukan pada masa angkutan Natal dan Tahun Naru (Nataru). Banyak penumpang yang sudah jauh-jauh hari memesan tiket dengan keberangkatan Stasiun Purwokerto ataupun Stasiun Kroya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Karena untuk penumpang yang naik itu, sekarang kan masa Nataru. Masa Nataru tiket sudah dibuka 40 hari sebelumnya, jadi sudah terlanjur beli dari Purwokerto, Kroya dan sebagainya," terangnya.
Meski begitu, ia mengungkapkan sudah banyak penumpang yang turun di stasiun tersebut. "Ternyata setelah dibuka kemarin, sudah banyak yang turun di sini. Jadi mudah-mudahan ini bisa menjadi ke depannya ramai dan dibutuhkan masyarakat dan kita berharap ini bisa mendorong pertumbuhan ekonomi masyarakat di sekitar Stasiun Kebasen," jelasnya.
Arif mengakui tidak menutup kemungkinan pihaknya akan menambah jumlah KA yang akan berhenti di Stasiun Kebasen. Namun akan dilihat terlebih dahulu tingkat okupansi.
"Bisa kemungkinan kereta lain berhenti di sini. Hal itu kita kaji, kita lihat demand-nya seperti apa, kalau memang memungkinkan bisa kereta lain berhenti di sini," ungkapnya.
Sementara itu, Basuki salah satu warga setempat mengaku senang dengan difungsikannya Stasiun Kebasen untuk naik-turun penumpang. Selama ini dirinya terpaksa harus menggunakan KA dari dua stasiun terdekat.
"Bagus untuk mengangkut masyarakat di Kebasen ini. Jangan sampai kita kalau mau ke Jakarta atau Bandung harus ke Purwokerto dulu atau ke Kroya dulu, jauh," katanya.
"Dari dulu saya memang pengin dibuka supaya masyarakat sini bisa naik kereta api dengan mudah, nggak usah ke Purwokerto atau ke Kroya. Padahal Kebasen ini kecamatan tapi banyak masyarakat yang menggunakan kereta api jarak jauh," lanjut dia.
Jika harus naik KA dari stasiun terdekat menurutnya harus mengeluarkan uang lebih banyak lagi untuk membayar jasa transportasi. Ia berharap Stasiun Kebasen ke depannya dipasang atap agar penumpang merasa lebih nyaman.
"Selama ini harus ke Purwokerto atau Kroya, terutama kalau malam-malam hujan sedih aku harus ke Stasiun Purwokerto dulu atau ke Kroya dulu. Nambah biaya lagi. Kalau ini kan ringan, lebih murah. Kalau bisa pasang kanopi, biar penumpang nyaman," pungkasnya.
(aku/rih)