Bandara Jenderal Ahmad Yani Semarang menyiagakan 58 pompa air untuk mengantisipasi dampak hujan lebat di akhir tahun. Selama masa Natal dan Tahun Baru ini Jawa Tengah berpotensi dilanda curah hujan tinggi.
General Manager Bandara Jenderal Ahmad Yani Semarang, Fajar Purwawidada mengatakan pompa tersebut disiapkan untuk mengantisipasi rob atau genangan air akibat hujan di kawasan bandara. Kapasitas pompa diharapkan bisa mengantisipasi gangguan pelayanan akibat banjir.
"Kita siapkan ada 58 pompa ready dan revitalisasi saluran," kata Fajar di Bandara Ahmad Yani Semarang, Sabtu (14/12/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kapasitas pompa sudah dihitung bisa mengatasi potensi genangan air," imbuhnya.
Baca juga: Prabowo Resmikan Flyover Madukoro Semarang |
Fajar menjelaskan selain pompa juga disiapkan 1.200 karung pasir. Hal itu untuk mencegah air rob masuk ke area bandara.
"Untuk penimbunan disiapkan sand bag 1.200, untuk cegah ada rob," tegasnya.
![]() |
Selain kesiapan antisipasi banjir, segala fasilitas juga diperbaiki untuk menjamin keselamatan penerbangan dari atau ke Bandara Jenderal Ahmad Yani Semarang. Di Runway juga dicek kesiapannya.
"Kita siapkan cek termasuk marka, runway light kita cek beberapa kemarin mati sudah diperbaiki," jelasnya.
Kesiapan Nataru di Bandara Jenderal Ahmad Yani Semarang sudah dirapatkan dalam Airport Coordination Meeting. Beberapa hal dibahas antara lain tentang potensi bird strike atau serangan hewan liar khususnya dari burung liar, bahaya balon udara dan drone di area bandara yang sangat berpotensi mengganggu operasional.
"Nataru akan signifikan tambah traffic. Prediksi kita ada kenaikan 12 persen. Total 119 ribu (penumpang) selama masa Nataru 19 Desember-5 Januari," tegasnya.
Sementara itu prakirawaan cuaca BMKG Stasiun Meteorologi Ahmad Yani Semarang, Haris Syahid Hakim mengatakan curah hujan di Jawa Tengah sudah mulai tinggi sejak akhir November hingga akhir tahun 2024 dan awal tahun 2025. Untuk penerbangan, angin kencang dan hujan petir.
"Dari BMKG merilis dari akhir November waspada di masa libur Nataru hingga awal tahun peluang hujan tinggi berpotensi ganggu transportasi," kata Haris.
"Yang perlu diwaspadai di penerbangan angin kencang dan hujan petir," imbuhnya.
Terkait curah hujan, yang paling tinggi saat ini masih berada di kawasan pegunungan Tengah di Jateng. Bahkan beberapa titik masuk kategori tinggi ekstrem sekitar 100 mm.
"Ini beberapa titik Jateng sedang hingga lebat. Di Pegunungan Tengah sudah 100-an mm," tegasnya.
(alg/rih)