Menteri Pekerjaan Umum, Dody Hanggodo, memastikan pembangunan tol Semarang-Demak terus berproses. Proyek tersebut ditargetkan bisa dioperasikan seluruhnya pada 2027.
"Semarang-Demak kita lagi proses," kata Dody usai peresmian Flyover Madukoro Semarang, Rabu (11/12/2024).
Dirjen Bina Marga, Rachman Arief, menambahkan proses pengerjaan tol Semarang-Demai sudah 20 persen. Tol dengan teknologi matras bambu itu ditarget rampung 2027.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Progresnya 20 persen secara total memang ini adalah hal baru yang dibangun kita menggunakan matras bambu teknologi baru ya. Ini direncanakan selesai di tahun 2027, sehingga kemacetan Semarang-Demak kemudian banjir rob bisa teratasi dengan adanya tanggul laut sekaligus jalan tol," kata Arief.
Dia menyebut proses pembebasan lahan juga terus dilakukan termasuk menghitung terkait tanah musnah yang dilalui proyek tol Semarang-Demak.
"Sedang proses pelaksanaan, pekerjaan, pembebasan lahan sudah, tanah musnah itu yang terus dihitung oleh pak kepala balai," tegasnya.
Untuk diketahui, pekerjaan yang dimaksud yaitu untuk Seksi 1 di Kaligawe-Sayung sepanjang 10,64 km. Sedangkan Seksi 2 ruas Sayung-Demak sepanjang 16,31 km telah beroperasi sejak 25 Februari 2023.
Dikutip dari detikfinance, di tol Semarang-Demak ada pekerjaan infrastruktur pengendali banjir ini meliputi pembangunan dua kolam retensi yang terdiri dari kolam retensi satu seluas 12,02 hektare (Ha) dilengkapi tiga pompa air berkapasitas masing-masing 500 liter/detik.
Selanjutnya kolam retensi dua seluas 8,57 Ha dilengkapi tiga pompa dengan masing-masing berkapasitas 500 liter/detik, saluran kolektor sepanjang 1.062 meter, dan tanggul laut sepanjang 2.120 meter. Pekerjaan sistem pengendali banjir dan rob kawasan Tambak Lorok Tahap II dikerjakan sejak 2022 hingga 2024 dengan biaya APBN senilai Rp 236 miliar.
(apl/afn)