Transaksi digital menjadi pilihan masyarakat untuk kemudahan pembayaran dalam berbagai kegiatan. Meski demikian, pengguna layanan transaksi digital perlu waspada terhadap pembobolan data diri yang digunakan untuk transaksi, termasuk soal password.
Bank Indonesia memiliki prinsip PeKA (Peduli, Kenali, Adukan) yang terus disosialisasikan untuk perlindungan konsumen. Salah satu yang disosialisasikan BI dalam PeKA yaitu menjada keamanan password atau PIN yang digunakan dalam setiap transaksi digital.
Ada tiga hal yang perlu diingat dalam menjaga keamanan password atau PIN, yaitu:
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
1. Jangan membuat password atau PIN dengan kombinasi yang mudah ditebak.
2. Pastikan menggunakan kombinasi angka, huruf (kecil dan kapitalis), dan karakter yang tidak mudah ditebak ($&.,!-).
3. Ganti password secara berkala.
Deputi Kepala Perwakilan BI Provinsi Jateng, Nita Rachmenia mengatakan disamping banyak kemudahan yang ditawarkan, transaksi digital tetap memiliki resiko apapun kanal atau instrumen yang dipakai. Hal pertama yang diperhatikan yaitu bertransaksi menggunakan aplikasi resmi dan berizin.
"Make sure transaksi di aplikasi yang berizin dan asli," kata Nita kepada awak media.
Hal kedua yaitu tidak berbagi sembarangan data pribadi seperti password, PIN, alamat, nama ibu kandung, hingga One Time Password (OTP). Pengguna jasa transaksi digital harus sangat waspada soal itu.
"Kedua, tidak sembarangan beri data pribadi yang kritikal dalam transaksi. Seperti OTP, PIN, nama ibu kandung. Itu data yang tidak boleh mudah diberikan," tegasnya.
Sementara itu penyedia layanan password manager, NordPass merilis laporan tahunan tentang password yang paling banyak digunakan di seluruh dunia. Kepopuleran password tersebut beresiko mudah ditebak dan dibobol peretas. NordPass menganalisis database password sebesar 2,5TB yang tersedia secara publik, termasuk di dark web. Password yang diteliti muncul di database kebocoran data atau dicuri oleh malware.
Di Indonesia, berdasarkan data dari NordPass, 20 variasi password yang sering digunakan yaitu:
- 123456
- 12345
- qwerty123
- 12345678
- qwerty1
- 123456789
- bismillah
- 1234567890
- password
- qwerty
- 1234567
- santoso7
- rahasia
- Qwerty123
- Qwerty1234
- admin
- Qwerty123!
- indonesia
- Qwerty1!
- sayang
Jika mengalami masalah dalam transaksi pembayaran, segera mengadukan kepada penyedia jasa pembayaran. Pastikan contact center yang dihubungi resmi. Jika memerlukan tindak lanjut pengaduan bisa disampaikan ke Bank Indonesai melalui Bicara131 dengan narahubung nomor 131.
"Jika dalam 20 hari kerja belum dapat respon dari penyelenggara, bisa adukan ke Bank Indonesia atau OJK. Memang untuk pengaduan transkasi ada BI ada OJK yang bisa terima pengaduan. OJK biasanya terkait produk bank, kalau BI biasanya terkait produk di sistem pembayaran," tegas Nita.
(prf/ega)