Erick Thohir Bakal Pangkas BUMN Karya, Ini Respons Menteri PU Dody

Erick Thohir Bakal Pangkas BUMN Karya, Ini Respons Menteri PU Dody

Eko Susanto - detikJateng
Sabtu, 16 Nov 2024 22:17 WIB
Menteri Pekerjaan Umum Dody Hanggodo di Bendung Karangtalun, Ngluwar, Kabupaten Magelang, Sabtu (16/11/2024).
Menteri Pekerjaan Umum Dody Hanggodo di Bendung Karangtalun, Ngluwar, Kabupaten Magelang, Sabtu (16/11/2024). Foto: Eko Susanto/detikJateng
Magelang -

Menteri BUMN Erick Thohir bakal memangkas BUMN Karya dari 7 menjadi 3. Terkait rencana tersebut, begini respons Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo.

"(Merger BUMN Karya) Nggak ada. Nggak ada merger. Hanya sedikit restrukturisasi, jangan dibesar-besarin lah," kata Dody saat ditanya awak media di sela-sela meninjau Bendung Karangtalun di Ngluwar, Kabupaten Magelang, Sabtu (16/11/2024).

"Sedikit restrukturisasi supaya cash well lebih sehat gitu aja. Detailnya ke Pak Erick Thohir, jangan nanya ke saya, tapi nggak ada, nggak ada," sambung Dody.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurut Dody, pihaknya tidak terganggu sama sekali dengan isu ini. Hubungannya dengan Erick Thohir pun tetap akrab.

"Kita tiap hari, tiap detik, saya sering ngobrol sama Pak Erick. Kemarin kita ke kantor beliau, salat Jumat sama-sama, makan siang sama-sama. Dan beliau meyakinkan berkali-kali kalau nggak ada perubahan sama sekali. Karena kan kami dari Kementerian Pekerjaan Umum sangat-sangat bergantung dengan karya-karya ini," tegasnya.

ADVERTISEMENT

Sebelumnya, dilansir detikFinance, Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo bertemu Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir di Kementerian BUMN. Keduanya membahas rencana pemangkasan BUMN Karya dari 7 menjadi 3.

Menurut Erick, proses pemangkasan BUMN Karya tidak akan mengganggu penugasan yang telah diberikan. Ia juga memastikan tidak akan ada masalah di kemudian hari jika rencana tersebut benar dieksekusi.

"Tadi kita sudah bicara, menjelaskan bahwa ketujuh BUMN ini nanti akan dipayungi oleh tiga induk. Jadi, ini hanya bagian kita restrukturisasi tidak akan mengganggu penugasan dan percepatan. Justru ini yang kita pastikan bahwa perlu percepatan jadi itu bukan sesuatu isu yang menjadi kemudian hari ini insyaallah nanti kita laksanakan," kata Erick di Kementerian BUMN, Jakarta Pusat, Jumat (15/11).

Beberapa waktu lalu Erick menyebut perlu meminta restu dari Menteri PU untuk memangkas BUMN Karya. Saat dikonfirmasi apakah sudah mendapat restu, Erick hanya menjawab bahwa rencana tersebut akan berjalan.

"Insyaallah kita jalankan, apalagi kemarin kita juga sudah restrukturisasi, Pak Tiko (Wamen BUMN) dan tim kita kerja keras bagaimana memastikan BUMN ini karya ini sehat dan kita pastikan efisiensi," ujarnya.

Erick belum mau membocorkan kapan Pemangkasan BUMN Karya ini akan dieksekusi. Sementara itu, Wakil Menteri Kartika Wirjoatmodjo atau Tiko menjelaskan bahwa pemangkasan jumlah BUMN Karya bukan berupa merger.

"Ini bukan merger ya. Jadi kita inbrengkan, bukan merger. Jadi ini yang kita sedang selesaikan PP, Waskita jadi anaknya Hutama Karya. Jadi memang ini bukan modelnya, bukan merger. Kita modelnya dijadikan atas ke bawah gitu ya," jelasnya.

Penentuan pembagiannya nanti akan ditentukan sesuai dengan kompetensi masing-masing perusahaan. Nantinya, ada BUMN yang punya spesialisasi menggarap proyek tol, real estate, gedung, dan lainnya.

Dukung Swasembada Pangan, Kementerian PU Optimalkan 47 Bendung

Sementara itu, dalam kunjungannya di Bendung Karangtalun, Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo bakal mengoptimalkan bendungan yang ada saat ini. Hal tersebut untuk mendukung program swasembada pangan di Indonesia.

"Kita mau fokuskan untuk mengoptimalkan apa yang kita punya hari ini. Hari ini, kita punya kira-kira 47 bendungan yang sudah dan akan selesai. Dari total nanti sampai 2026 mungkin, kita total 61," kata Dody kepada awak media di sela-sela meninjau Bendung Karangtalun di Ngluwar, Kabupaten Magelang, Sabtu (16/11) sore. Dody menjawab pertanyaan untuk mendukung program swasembada pangan butuh berapa bendungan.

"Itu saja yang akan kita optimalkan, maksimalkan untuk bisa swasembada pangan paling lambat 2028. Bagaimana detailnya monggo ditanyakan Menteri Pertanian," sambung Dody.

"Kemarau nggak kekurangan air. Demikian juga pada musim hujan nggak banjir," lanjutnya.

Untuk 47 bendung tersebut, katanya, berada di seluruh Indonesia. Keberadaan bendungan tersebut fungsinya tidak hanya untuk mengaliri persawahan saja.

"Karena bendungan fungsinya sebetulnya tidak hanya untuk ketahanan pangan, ada yang lain. Listrik, yang paling utama juga air baku lho," ujarnya.

"Dan nggak semua bendungan, kita bangun untuk sawah. Ada juga hanya mengendalikan banjir, misalnya," ujar dia.

Untuk Bendung Karangtalun ini, airnya mengaliri lahan pertanian di Kabupaten Magelang, Jawa Tengah dan DIY meliputi Kabupaten Sleman dan Bantul. Lahan persawahan yang teraliri dari Bendung Karangtalun mencapai sekitar 5.256 hektare.

Dody mengatakan, kedatangannya untuk mengecek keberadaan Bendung Karangtalun.

"Saya sudah road show dari mulai minggu lalu. Minggu lalu, kita ke Palembang, kemudian kebetulan ada acara (di Jogja), saya menyempatkan diri melihat Bendung Karangtalun ini," ujar Dody.




(rih/ams)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads