Menaker Yassierli Respons Isu PHK: Perusahaan-Pemda Bisa Kolaborasi

Menaker Yassierli Respons Isu PHK: Perusahaan-Pemda Bisa Kolaborasi

Agil Trisetiawan Putra - detikJateng
Senin, 11 Nov 2024 14:21 WIB
Menteri Ketenagakerjaan Yassierli membuka acara Pekan Wirausaha Sragen-Karanganyar di gedung MABES Convention Center (MCC) Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah, Senin (11/11/2024).
Menteri Ketenagakerjaan Yassierli membuka acara Pekan Wirausaha Sragen-Karanganyar di gedung MABES Convention Center (MCC) Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah, Senin (11/11/2024). Foto: Agil Trisetiawan Putra/detikJateng
Karanganyar -

Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Yassierli membuka acara Pekan Wirausaha Sragen-Karanganyar di gedung MABES Convention Center (MCC) Karanganyar. Acara ini untuk memberikan pelatihan wirausaha di Sragen dan Karanganyar.

Yassierli mengatakan pemerintah serius merespons isu gelombang PHK (pengakhiran hubungan kerja) serta soal masih tingginya angka pengangguran. Sejumlah program dibuat pemerintah, termasuk bekerjasama dengan stakeholder.

"Ini salah satu solusi bagaimana kita mendorong perusahaan, dan pemerintah daerah bisa melakukan kolaborasi, karena kami yakin isu ini (PHK dan pengangguran) juga penting untuk direspons bukan hanya pemerintah pusat tapi juga pemerintah daerah. Upaya yang lain kita akan optimalkan balai latihan vokasi yang kita miliki," kata kata Yassierli kepada wartawan di MCC Karanganyar, Senin (11/11/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pekan Wirausaha Sragen-Karanganyar merupakan hasil kolaborasi Perkumpulan Imajinasi Penaja Mula (IMPALA) yang bekerja sama dengan Kementerian Ketenagakerjaan, Pemkab Sragen, dan Pemkab Karanganyar, serta didukung penuh oleh PT HM Sampoerna Tbk (Sampoerna).

Pelatihan digelar di Gedung Kebudayaan Karanganyar pada 11-12 November 2024 untuk memberikan pelatihan, pendampingan, hingga membuka akses kemitraan dengan sejumlah waralaba di Tanah Air.

ADVERTISEMENT

Yassierli mendorong perusahaan lain bisa menggelar program serupa. Di sisi lain, pemerintah juga terus mengoptimalkan Balai Pelatihan Vokasi dan Produktivitas (BPVP) untuk mencetak Satu Juta UMKM

"Itu juga akan kita kejar, jadi target (1 juta UMKM). Terkait tentang optimalisasi BPVP, kita ingin meningkatkan akses, kita ingin mengintegrasikan kartu pra kerja, siap kerja, itu platform yang kita miliki, itulah yang menjadi target kita," jelasnya.

Ketua IMPALA Bagas Atmawan mengatakan, ajang Pekan Wirausaha Sragen-Karanganyar hadir untuk menjawab kebutuhan mantan karyawan yang hendak merintis usaha setelah mengalami PHK. Acara ini melibatkan 200 peserta dengan perincian masing-masing 100 peserta dari Kabupaten Sragen dan Karanganyar.

"Banyak mantan karyawan sulit menemukan pekerjaan baru. Pada saat bersamaan mereka juga sulit untuk merintis atau membuka usaha karena minim keterampilan. Pekan Wirausaha Sragen-Karanganyar hadir untuk menjawab kebutuhan itu," kata Bagas.

Seminar ini juga memberikan pemahaman dasar tentang bagaimana memulai, mengelola usaha, hingga mengeksekusi ide usaha.

"Kami berharap Pekan Wirausaha Sragen-Karanganyar dapat membantu para mantan buruh untuk memulai menggapai mimpi menjadi wirausaha. PHK tentu bukanlah akhir. Untuk itu kami berterima kasih kepada Pemkab Sragen, Pemkab Karanganyar, dan Sampoerna Untuk Indonesia yang telah mendukung dan membuka akses bagi para mantan karyawan korban PHK," ucapnya.

Salah seorang peserta asal Sragen, Sunaryo mengatakan, dia semula bekerja di sebuah pabrik tekstil di Karanganyar. Namun satu tahun yang lalu ia terkena PHK.

"Selama satu tahun ini ya seadanya, asal bisa memenuhi kebutuhan. Sedikit ada sawah digarap (bertani), tapi hanya cukup untuk dikonsumsi sendiri. Kalau wirausaha belum," kata Sunaryo.

Dia ikut pelatihan ini setelah mendapat informasi dari serikat pekerja. Dia berharap bisa membuka bisnis usai mengikuti pelatihan.

"Saya berharap paling tidak setelah ini jadi modal saya untuk membuka usaha sendiri," pungkasnya.




(dil/afn)


Hide Ads