Kisah Camat di Pati Telaten Ternak Domba hingga Raup Puluhan Juta Per Bulan

Kisah Camat di Pati Telaten Ternak Domba hingga Raup Puluhan Juta Per Bulan

Dian Utoro Aji - detikJateng
Sabtu, 02 Nov 2024 16:03 WIB
Peternak domba di Desa Tawangrejo Kecamatan Winong, Sabtu (2/11/2024).
Peternak domba di Desa Tawangrejo Kecamatan Winong, Sabtu (2/11/2024). Foto: Dian Utoro Aji/detikJateng.
Pati -

Seorang camat di Kabupaten Pati sukses usaha ternak kambing dan domba. Berkat ketekunannya, setiap bulan mampu meraup untung hingga puluhan juta. Begini kisahnya.

Adalah Udhi Harsilo Nugroho warga Desa Tawangrejo RT 4 RW 1 Kecamatan Winong. Udhi bersama istrinya Unun Alfiyana membuat usaha peternakan di atas lahan 625 meter persegi. Usaha ternak ini diberi nama Berkah Ngarit Farm.

Saat detikjateng berkunjung ke kandang ternaknya, Udhi bersama istrinya sedang sibuk memberikan makan untuk domba dan kambing. Ada 100 ekor kambing dan domba yang dipeliharanya di kandang.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Berawal dari Pandemi

Udhi menceritakan, usaha ternak kambing dan domba sudah ditekuninya sejak 2021 silam. Saat itu daerahnya tengah dilanda pandemi hingga berdampak adanya pembatasan kegiatan masyarakat. Keduanya yang merupakan aparatur negara sipil (ASN) akhirnya memilih untuk membuka usaha ternak kambing dan domba.

"Kami merintis sejak tahun 2021, pada saat itu ada PPKM tidak bisa ke mana-mana, akhirnya kita buka peternakan sekaligus berjemur di peternakan ini," jelas Udhi kepada detikJateng ditemui di lokasi, Sabtu (2/11/2024).

ADVERTISEMENT

Udhi yang menjadi Camat Pucakwangi ini tidak malu memiliki usaha hewan ternak kambing dan domba. Awalnya dia memiliki delapan ekor domba. Setelah itu berkembang menjadi 100 ekor seperti saat ini.

"Awalnya berternak domba hanya delapan ekor, jadi jenisnya texel dan merino, karena saya suka jenis tersebut," terang dia.

Perawatan domba dan kambing menurutnya tidak sulit. Cukup diberikan makan sehari dua kali, pagi dan sore. Saat pagi Udhi memberikan makanan konsentrat dan sorenya diberi makanan campuran konsentrat dengan rumput.

Dalam merawat kambing dan dombanya, selain dibantu istrinya, Udhi juga dibantu seorang pekerja.

Belajar dari YouTube

Meskipun tidak begitu punya keahlian dalam merawat kambing mapuun domba, tetapi Udhi tidak patah semangat. Bermodal tutorial dari YouTube itu sekarang mampu membuat racikan makanan untuk kambing dan dombanya.

Udhi mengaku awalnya juga pernah gagal mengolah makanan, tetapi kini dia mengaku sudah mahir dan bahkan memiliki resep makanan kepada ratusan hewan ternaknya ini.

"Untuk pakan kami sehari dua kali, pagi dan sore. Paginya kita kasih konsentrat kemudian sorenya dikasih dengan hijaunya dan konsentrat," jelasnya.

Udhi mengatakan hewan ternaknya yang dijual jenis cempe atau anak kambing yang masih menyusui. Ada beberapa jenis domba yang ia miliki, seperti jenis merino dan texel. "Tujuan peternakan ini untuk pembibitan, sehingga kami menjual bibit utamakan cempe, kami juga sediakan untuk hewan korban, weding juga," jelasnya.

Omzet Rp 20 Juta Per Bulan

Mengenai harga, Udhi mengatakan, cukup bervariasi mulai dari Rp 1,5 juta sampai dengan Rp 2,5 juta. Tergantung dengan kualitas domba yang dibeli. Udhi mengaku menerima omset dari menjual domba mencapai Rp 10 juta sampai Rp 20 juta.

"Omsetnya rata-rata kami 5 sampai 10 ekor per bulan, jadi di situ kami menjual kalau lahiran 5 ekor bisa jual 5 ekor dan tergantung lahiran setiap bulan. Rata-rata Rp 10 juta sampai dengan Rp 20 juta per bulan," tutur dia.

Dia mengaku sering memasarkan hewan ternaknya lewat media sosial. Beberapa kali dia membuat konten tentang hewan ternak lalu diunggah pada media sosial. Tak sedikit warga yang membeli datang setelah melihat dari media sosial.

"Pemasaran lewat media sosial," tuturnya.




(apl/aku)


Hide Ads