Profil PT Sritex menjadi sorotan karena perusahaan ini baru saja dinyatakan pailit oleh Pengadilan Negeri Niaga Semarang. Kebangkrutan Sritex ini mengejutkan mengingat perusahaan ini sudah sangat besar dan berjaya selama puluhan tahun.
Perusahaan tekstil PT Sri Rejeki Isman Tbk (SRIL) atau Sritex dinyatakan pailit oleh Pengadilan Negeri Niaga Semarang melalui putusan nomor 2/Pdt.Sus-Homologasi/2024/PN Niaga Smg pada 21 Oktober 2024. Sidang yang dipimpin oleh Hakim Ketua Moch Ansar mengabulkan permohonan pemohon, PT Indo Bharat Rayon, yang menyatakan bahwa Sritex dan anak perusahaannya, PT Sinar Pantja Djaja, PT Bitratex Industries, dan PT Primayudha Mandirijaya, telah lalai dalam memenuhi kewajiban pembayaran sesuai Putusan Homologasi tanggal 25 Januari 2022. Pemohon meminta pembatalan rencana perdamaian yang sudah disetujui dan menyatakan termohon pailit beserta segala akibat hukumnya.
"Akhirnya putusan permohonan pemohon dikabulkan dan termohon dinyatakan pailit dengan segala akibat hukumnya," kata Humas PN Semarang, Haruno Patriadi, saat dimintai konfirmasi lewat pesan singkat, Rabu (23/10/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Penasaran dengan profil PT Sritex, detikers? Simak penjelasan lengkap yang dihimpun dari laman resminya serta tugas akhir berjudul Strategi PT Sri Rejeki Isman Tbk dalam Menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN oleh Emeraldo Kanugraha berikut ini!
Profil PT Sritex
PT Sri Rejeki Isman Tbk atau yang dikenal sebagai Sritex merupakan perusahaan tekstil dan garmen terintegrasi yang berbasis di Sukoharjo, Jawa Tengah. Dengan lebih dari 17 ribu karyawan, Sritex mengoperasikan pabrik besar seluas 70 hektar, menjadikannya salah satu pemain utama dalam industri tekstil nasional dan internasional.
Perusahaan ini fokus pada berbagai lini produksi, termasuk pemintalan, penenunan, pencetakan, pencelupan, dan garmen. Seluruh lini produksi tersebut menjadikan Sritex memiliki kendali penuh atas proses produksinya dari hulu ke hilir.
Sebagai perusahaan yang berkembang pesat, Sritex telah membangun reputasi global, khususnya sebagai produsen seragam militer berkualitas tinggi untuk negara-negara anggota NATO dan Jerman. Dengan pengalaman panjang dan pencapaian luar biasa, Sritex juga telah menjadi perusahaan publik yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia sejak tahun 2013, yang semakin memperkuat posisi mereka dalam industri tekstil dunia.
Sejarah PT Sritex dari Pendirian hingga Masa Jayanya
Sritex didirikan pada tahun 1966 oleh HM Lukminto sebagai Usaha Dagang (UD) Sri Rejeki Isman di Pasar Klewer, Solo. Awalnya, perusahaan ini hanya menjual produk tekstil. Namun, dua tahun kemudian, Sritex membuka pabrik cetak pertamanya di Solo yang memproduksi kain putih dan berwarna.
Perusahaan terus berkembang, dan pada tahun 1978, Sritex resmi terdaftar sebagai perseroan terbatas di Kementerian Perdagangan dengan nama PT Sri Rejeki Isman. Perkembangan pesat terjadi pada tahun 1982 ketika Sritex mendirikan pabrik tenun pertama yang meningkatkan kapasitas produksinya.
Pada tahun 1992, Sritex memperluas pabrik dengan menambah empat lini produksi dalam satu atap, mencakup pemintalan, penenunan, sentuhan akhir, dan busana. Pada tahun 1994, Sritex dipercaya memproduksi seragam militer untuk NATO dan tentara Jerman, menandai awal ekspansinya ke pasar internasional.
Meski sempat menghadapi tantangan ekonomi, Sritex berhasil bertahan dari krisis moneter tahun 1998 dan 2008, kemudian terus melipatgandakan pertumbuhannya. Dengan tantangan yang semakin besar, Sritex terus berinovasi dan memperluas jangkauannya.
Pada tahun 2013, perusahaan ini secara resmi terdaftar di Bursa Efek Indonesia dengan kode saham SRIL. Tahun 2014, Iwan S Lukminto menerima penghargaan sebagai Businessman of the Year dari majalah Forbes Indonesia.
Sritex tidak hanya dikenal di dalam negeri, tetapi juga diakui secara internasional berkat komitmennya terhadap kualitas dan inovasi. Pada tahun 2016, perusahaan ini menerbitkan obligasi global senilai 350 juta dollar Amerika yang menunjukkan kepercayaan investor terhadap kinerja dan potensi pertumbuhan Sritex di masa depan.
Lokasi PT Sritex
PT Sritex memiliki kantor dan pusat produksi di Jalan KH Samanhudi 88 Jetis, Kabupaten Sukoharjo. Selain itu, Sritex juga memiliki beberapa kantor di beberapa kota, berikut detailnya:
- Representative Office: The Energy Building 20th, SCBD Lot 11A Jalan Jenderal Sudirman Kav 52-53 Jakarta
- Marketing Office: Jalan KH Wahid Hasyim 147 Jakarta
- Marketing Office: Jalan Slompretan 117 Surabaya, Jawa Timur
Demikian penjelasan lengkap mengenai profil PT Sritex, pabrik seragam militer yang dinyatakan pailit. Semoga bermanfaat!
(sto/afn)