Kisah Puji Ciptakan Batik Pesantenan hingga Tembus Pasar Mancanegara

Kisah Puji Ciptakan Batik Pesantenan hingga Tembus Pasar Mancanegara

Dian Utoro Aji - detikJateng
Sabtu, 07 Sep 2024 15:06 WIB
Batik pesantenan milik Sri Puji Astuti yang ada di Desa Mojomulyo Kecamatan Tambakromo, Kabupaten Pati, Jumat (6/9/2024).
Batik pesantenan milik Sri Puji Astuti yang ada di Desa Mojomulyo Kecamatan Tambakromo, Kabupaten Pati, Jumat (6/9/2024). Foto: Dian Utoro Aji/detikJateng.
Pati -

Di wilayah Kabupaten Pati ada batik yang cukup khas yakni batik pesantenan. Batik ini merupakan hasil karya Sri Puji Astuti. Berbeda dengan batik pada umumnya, batik tulis karya Puji ini terbilang unik karena motifnya dari situs budaya yang ada di Pati, Jawa Tengah.

Batik tulis buatan Puji cukup diminati, bahkan pemasarannya tidak hanya di wilayah Pati dan sekitarnya saja. Tetapi, sudah sampai ke beberapa negara tetangga seperti Malaysia, Singapura, dan Australia.

detikJateng berkesempatan datang ke usaha batik tulis milik Puji yang ada di Desa Mojomulyo, Kecamatan Tambakromo, Kabupaten Pati. Di butiknya terdapat ratusan potong batik tulis pesantenan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ada berbagai motif batik tulis yang sudah jadi. Seperti motif gerbang Majapahit yang ada di Pati, motif genuk kemiri, dan lainnya. Pemilik Batik Pesantenan Sri Puji Astuti mengisahkan awal mula dirinya membuka usaha batik tulis pesantenan pada 2013 silam.

Puji dulunya berkeinginan untuk membuat usaha batik tulis. Bahkan dia sempat belajar membatik dari wilayah Juwana, Pati. Singkatnya Puji membuka batik tulis yang diberi nama pesantenan.

ADVERTISEMENT

"Batik tulis pesantenan berdiri sejak tahun 2013 silam," jelasnya ditemui di lokasi, Jumat (6/9/2024).

Motif Batik Pesantenan

Puji menjelaskan batik yang dia buat berbeda dengan batik lainnya pada umumnya. Sebab batik buatannya fokus menggunakan motif situs budaya yang ada di Pati Bumi Mina Tani. Seperti motif gapura gerbang Majapahit yang ada di Pati, genuk kemiri, dan lainnya.

"Batik pesantenan asli Pati, karena modelnya dari nama Pati zaman Majapahit. Ciri khasnya kita mengangkat situs budaya, flora, fauna yang ada di Kabupaten Pati," tutur dia.

Untuk proses pembuatannya sama dengan batik pada umumnya. Yakni mulai dari pembuatan motif, pencantingan, pewarnaan, hingga proses pemasarannya.
Sedangkan lama proses pembuatannya, Puji mengatakan, membatik pesantenan membutuhkan waktu sekitar 2 minggu. Tergantung dengan tingkat kesulitan motif yang dikerjakan.

"Satu lembar kain batik tulis membutuhkan waktu sampai 2 minggu," ungkapnya.

Puji mengaku tidak pasti beberapa jumlah potong batik yang diproduksi setiap bulan. Hal ini karena tergantung dengan pesanan yang masuk juga. Apabila terdapat pesanan seragam, maka produksi batik juga akan banyak.

Miliki 125 Pegawai

Sampai saat ini Puji memiliki 125 pekerja yang mayoritas perempuan. Untuk sekali produksi, untuk batik tulis rata-rata bisa mencapai 400 sampai 500 potong.

"Dari 125 pekerja itu bisa membuat satu bulan 400 sampai 500 kain potong batik dengan motif yang sederhana. Motif yang rumit satu kain itu tiga bulan," jelasnya.

Dipasarkan hingga Luar Negeri

Harga per potong kain batik tulisnya mulai dari Rp 200 ribuan sampai jutaan. Puji mengaku batik tulisnya sudah laku terjual sampai ke negara tetangga seperti Malaysia, Singapura, dan Australia.

"Dalam negeri sudah, ke luar negeri seperti Singapura, Malaysia dan Australia," ujarnya.

Puji berharap agar batik tulis tetap dilestarikan di tengah banyaknya persaingan. Dia berharap agar generasi muda juga ikut nguri-nguri belajar batik tulis yang merupakan warisan leluhur terdahulu.

"Karena batik ini kan warisan budaya nenek moyang, kalau generasi sekarang tidak dikenalkan itu mereka akan lama-lama akan hilang budaya itu, maka kita sebagai orang tua memiliki kepedulian untuk mengenalkan kepada generasi muda," pungkas Puji




(apl/aku)


Hide Ads