Pemimpin Bulog Wilayah Jateng, Sopran Kenedi, mengatakan ada 3.583.216 penerima bantuan pangan (PBP) di wilayah Jateng dan DIY. Data tersebut sudah melalui verifikasi.
"Untuk penerima tahap III ini ada 3.583.216 PBP atau setara 35.832.160 kg beras. Itu termasuk wilayah di kewenangan Kanwil DIY," kata Sopran di sela rapat sosialisasi dan koordinasi rencana penyaluran bantuan pangan beras tahap III tahun 2024, di MG Setos Semarang, Rabu (31/7/2024).
Sopran menjelaskan alokasi bantuan beras dilakukan pada bulan Agustus, Oktober, dan Desember. Terkait distribusi akan dilakukan oleh transporter. Penyaluran akan dimulai hari Kamis (1/8) besok dan satu KK mendapatkan 10 kg beras.
"Jadi pelaksanaan banpang (bantuan pangan) tidak per bulan alokasi tapi Agustus, Oktober dan Desember. September nanti, kemudian November tidak ada distribusi karena sekaligus Agustus, Oktober dan Desember," jelasnya.
"Tahap ketiga program bantuan pangan beras secara spesifik dimulai tanggal 1 Agustus besok," lanjut dia.
Sopran menegaskan bantuan pangan beras juga dimaksudkan untuk menekan harga beras yang mulai naik di pasaran pada bulan Juli. Karena pada penyaluran tahap I dan II menurutnya bisa berdampak pada stabilitas harga beras.
"Kenaikan harga di Juli karena belum ada distribusi bantuan. Maka ini bisa cepat-cepat salurkan bantuan untuk menekan permintaan PBP," tegasnya.
Sopran menambahkan stok beras di Jawa Tengah aman dengan jumlah 138 ribu ton. Jumlah tersebut menurutnya aman untuk empat hingga lima bulan ke depan.
"Stok aman saat ini 138 ribu ton. Kalau asumsikan penyaluran rutin 30 ribu ton per bulan, cukup untuk 4-5 bulan. Termasuk yang akan datang importasi ada 38.500 ton. Tetap lakukan penyerapan beras dan gabah dalam negeri," tegasnya.
(apu/ams)