Terganggu Lalu-lalang Truk Proyek Tol Saat Rob, Warga Demak Mengadu ke Bupati

Terganggu Lalu-lalang Truk Proyek Tol Saat Rob, Warga Demak Mengadu ke Bupati

Mochamad Saifudin - detikJateng
Rabu, 10 Jul 2024 20:33 WIB
Warga mengadu ke Bupati Demak keluhkan truk pembangunan tol ganggu warga Morosari-Sayung, Rabu (10/7/2024).
Warga mengadu ke Bupati Demak keluhkan truk pembangunan tol ganggu warga Morosari-Sayung, Rabu (10/7/2024). Foto: Mochamad Saifudin/detikJateng
Demak -

Sejumlah warga Desa Bedono, Kecamatan Sayung, mendatangi kantor Bupati Demak Eisti'anah. Mereka merasa terganggu oleh lalu-lalang truk proyek Tol Semarang-Demak yang melintasi jalan yang sedang tergenang rob.

Mereka merasa terganggu karena limpasan air rob masuk rumah setiap truk proyek itu melintas di jalanan sekitar permukiman warga yang tergenang rob.

"Pada kesempatan tadi ada warga Morosari Sayung menyampaikan keluhan berdasarkan dengan adanya rob yang semakin tinggi dengan terganggunya kendaraan-kendaraan pembangunan proyek tol seksi 1. Sehingga ini tadi kita pertemukan dengan kasatker tol seksi 1 juga, kemudian teman-teman dinas kami untuk menengahi," kata Bupati Demak, Eisti'anah usai acara, Rabu (10/7/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurutnya, kondisi itu membuat warga di sekitar jalan yang sering dilalui kendaraan proyek menjadi resah. Apalagi limpasan air rob itu berpotensi merusak rumah warga.

"Dalam pembangunan tol ini kendaraan kan lewat, nah airnya ini mengganggu atau menimpa pintu-pintu atau bisa sampai rusak rumahnya, sehingga masyarakat meminta untuk ditinggikan jalannya," ujarnya.

ADVERTISEMENT

Pihak Pemkab Demak menurutnya akan meminta agar pelaksana proyek pembangunan tol meninggikan jalan yang dilintasi truk proyek. Harapannya, jalan itu bisa lebih tinggi dari permukaan rob sehingga tidak menghasilkan limpasan air.

"Kami mengusulkan untuk diuruk terlebih dahulu. Karena dari satker pembangunan jalan tol tadi menyampaikan, mungkin proses ini berjalan sampai 1 tahun sudah selesai, tetapi untuk menengahinya kan masyarakat juga akan terganggu selama satu tahun ini dengan kehidupan sehari-harinya," imbuhnya.

Adapun jalan yang perlu diuruk dan ditinggikan panjangnya mencapai 1,5 kilometer. Eisti'anah mengakui sebenarnya keberadaan jalan tersebut berada di bawah tanggung jawab Pemkab Demak.

Hanya saja, pihaknya belum lama ini sudah mengucurkan anggaran Rp 20 miliar untuk perbaikan jalan tersebut. Sehingga, untuk pengurukan dan peninggian jalan itu diharapkan bisa dilakukan dari pihak satker pembangunan jalan tol.

"Sehingga kami menyampaikan agar diuruk tanah terlebih dahulu selama menunggu proses pembangunan jalan tol di sisi Morosari, Tonosari, Pandansari tidak terganggu proses pembangunan jalan tol seksi satu," terangnya.

Sementara itu Humas PT PP Tol Semarang Demak Seksi I, Robby Sumarna mengatakan pihaknya akan melakukan survei sebelum menguruk jalan sesuai permintaan warga. Ia menyebut akan melakukan survei gabungan besok, Kamis (11/7).

"Untuk besok kita akan melakukan pengukuran terkait luasan. Panjangnya, lebarnya, dan nanti modelnya akan seperti apa yang bisa kita laksanakan secepat mungkin, untuk menangani jalan yang terendam rob," ujar Robby.

Ia mengatakan warga meminta peninggian jalan setinggi 50 cm. Namun menurutnya pengurukan tersebut bisa secara berkala sesuai prioritas pada spot yang terendam rob.

"Yang pasti lokasi-lokasi yang memang memerlukan. Karena tidak sepanjang 1,5 kilometer rumah-rumah penduduk, saya kira tidak. Setahu saya sekitar 800 meter terspot-spot. Jadi hanya spot-spot saja yang kita amankan," terangnya.




(ahr/rih)


Hide Ads