Harga Melejit, Petani Porang Wonogiri Raup Cuan

Harga Melejit, Petani Porang Wonogiri Raup Cuan

Muhammad Aris Munandar - detikJateng
Minggu, 30 Jun 2024 14:42 WIB
Supriyanto, petani porang asal Desa Ngambarsari, Kecamatan Karangtengah, Wonogiri, menunjukkan bibit porang miliknya. Foto diunggah Minggu (30/6/2024).
Supriyanto, petani porang asal Desa Ngambarsari, Kecamatan Karangtengah, Wonogiri, menunjukkan bibit porang miliknya. Foto diunggah Minggu (30/6/2024). (Foto: Muhammad Aris Munandar/detikJateng)
Wonogiri -

Harga porang terus mengalami kenaikan. Petani porang di Wonogiri pun meraup untung besar berkat hasil panennya.

Petani porang yang tengah panen dan mendapatkan untung banyak itu berada di Kecamatan Karanggtengah. Wilayah itu dikenal sebagai sentra porang Wonogiri.

Petani porang asal Desa Ngambarsari, Kecamatan Karangtengah, Supriyanto, mengatakan harga porang terus merangkak sejak April 2024 lalu. Dari harga porang Rp 5.000 per kilogram, meningkat menjadi Rp 8.000 per kilogram pada Mei. Harga jual porang terus meningkat hingga Juni ini mencapai Rp 8.000 hingga Rp 11.600 per kilogram.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kemungkinan puncaknya (harga tertinggi musim ini) Agustus. Saat rendemen bagus dan stok (porang) habis. Kebutuhan pabrik pasar tetap selama ini," kata Supriyanto kepada detikJateng, Minggu (30/6/2024).

Ia menjelaskan salah satu penyebab harga porang saat ini tinggi karena petani sudah banyak yang tidak menanam. Sehingga suplai ke pabrik rendah.

ADVERTISEMENT

"Petani (tidak kembali menanam porang) trauma dengan dua musim lalu. Pada 2022-2023 harga porang rendah. Kemudian musim penghujan pendek, pertumbuhan porang tidak maksimal," ungkap dia.

Supriyanto menuturkan, pada 2022-2023 harga porang hanya Rp 4.500 per kilogram. Hasil umbi yang biasanya ada yang berberat 5 kilogram, saat itu tidak ada.

Pada musim ini Supriyanto panen porang hingga 10 ton. Luas lahan porang yang dipanen sekitar 1,5 hektare. Ia masih memiliki tanaman porang di lahan 1,5 hektare yang akan dipanen tahun depan.

Menurutnya, saat ini petani besar yang menanam porang di Karangtengah hanya tinggal sekitar sepuluh orang. Namun, Karangtengah tetap masih menjadi sentra porang di Wonogiri.

Pada musim ini, lanjut dia, hasil panen porang dari Karangtengah mencapai 150-200 ton. Porang-porang itu dijual ke pabrik yang berada di Madiun, Jawa Timur.

"Bertani porang harus sabar. Hanya yang konsisten yang berhasil. Karena tetap laku," kata Supriyanto.




(aku/apl)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads