Pengusaha rental mobil di Ngemplak, Sleman, DIY, mengaku sudah mem-blacklist konsumen asal Pati sejak 2020 silam. Pengusaha berinisial FSP (32) itu menceritakan alasannya.
Dilansir detikOto pada Senin (24/6/2024), FSP mengaku memiliki pengalaman pahit saat 'berhadapan' dengan customer asal Pati. Berawal saat temannya asal Jawa Barat menyewakan mobilnya kepada customer asal Pati.
Mereka curiga karena mobil dua hari diam di tempat berdasarkan pemantauan GPS. Sementara penyewa membayar tunai untuk layanan sewa selama tujuh hari.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ketika itu, rekannya langsung mendatangi lokasi sesuai titik GPS berhenti. Namun, saat tiba di sana, warga setempat bukan memberinya arahan, melainkan memintanya pulang ke rumah dengan alasan keselamatan.
"(Katanya), Sudah ikhlaskan saja (mobilnya), dari pada Anda nggak selamat. Ya, memang semengerikan itu daerah situ," ujar FSP.
FSP mengaku sudah mem-blacklist penyewa asal Pati sejak 2020 silam. Kata dia, kendaraan yang digelapkan di Pati biasanya langsung diubah demi menyamarkan identitas.
"Alasannya blacklist Pati itu ya ada yang share benar-benar unit itu bukan hilang, dalam arti enggak bisa balik," ungkap FSP.
"Bukan hilang, (unitnya) enggak bisa diambil sampai sekarang. Entah ganti cat, entah dibikinin surat bodong, pokoknya unit itu ya enggak bisa diambil. GPS-nya itu enggak dicabut, berhenti di lokasi itu," sambungnya.
Sementara, pengusaha rental mobil lain di kawasan Sleman, berinisial AD (37) menyebut Pati bukan satu-satunya daerah yang patut diwaspadai. Kejadian terbunuhnya bos rental asal Jakarta di Sukolilo membuat wilayah tersebut jadi kambing hitam.
"Sebenarnya banyak menurut saya dan teman-teman (pengusaha rental), tapi suatu kebetulan ada kasus, akhirnya yang jadi kambing hitam Sukolilo, Pati," kata AD.
Sayangnya, AD tak mengungkap daerah mana saja di luar Pati yang patut diwaspadai pemilik rental mobil. Namun, yang jelas, pihaknya punya data khusus untuk memetakan wilayah mana yang sebaiknya dihindari.
Sebelumnya diberitakan, bos rental asal Jakarta berinisial BH dan tiga orang rekannya bertolak ke Pati, Kamis (6/6) karena mendapat informasi keberadaan mobil miliknya yang digelapkan dari pelacakan GPS. Mobil tersebut diketahui berada di Desa Sumbersoko, Kecamatan Sukolilo.
Setibanya di lokasi BH mendapati mobil miliknya tersebut dan hendak mengambil kembali kendaraan, namun dia dan tiga rekannya justru dituduh maling dan dikeroyok oleh warga. BH tewas akibat dikeroyok, sementara 3 temannya luka-luka.
Kasus pengeroyokan ini sudah ditangani Polresta Pati. 10 orang pelaku sudah diamankan, salah satunya AG yang merupakan pemegang terakhir mobil milik BH.
(aku/cln)