Harga Bawang Merah di Pasar Wage Purwokerto Tembus Rp 65 Ribu

Harga Bawang Merah di Pasar Wage Purwokerto Tembus Rp 65 Ribu

Anang Firmansyah - detikJateng
Sabtu, 20 Apr 2024 15:41 WIB
Pedagang bumbu yang berjualan bawang merah di Pasar Wage Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Sabtu (20/4/2024).
Pedagang bumbu yang berjualan bawang merah di Pasar Wage Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Sabtu (20/4/2024). Foto: Anang Firmansyah/detikJateng.
Brebes -

Harga bawang merah di Pasar Wage Purwokerto, Kabupaten Banyumas mengalami kenaikan cukup signifikan. Bahkan kenaikan harga mencapai 100 persen dibandingkan harga normal.

Murdiarto, salah satu pedagang mengatakan kenaikan tersebut sudah dirasakan sejak Lebaran. Meski begitu kenaikannya secara bertahap.

"Bawang merah naik sekali. Tadinya sebelum naik ini Rp 40 ribu sekarang Rp 60 ribu itu yang kualitas super dari Brebes. Ini setelah Lebaran naik sekali. Tapi mungkin nanti minggu depan sudah turun lagi," katanya kepada wartawan, Sabtu (20/4/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ia mengatakan imbas dari kenaikan harga tersebut barang jadi langka. Selain itu juga kualitas yang didapat menurun.

"Barang langka. Yang bagus-bagus tidak ada. Adanya yang kecil-kecil. Kualitasnya jelek. Stoknya langka," terangnya.

ADVERTISEMENT

Kenaikan bumbu ini juga berdampak pada omzet penjualan. Sebab pelanggan jadi membeli dengan jumlah sedikit.

"Dampaknya jadi harga jualnya turun. Pelanggan biasanya beli sekilo jadi setengah kilo. Omzetnya menurun," jelasnya.

Hal yang sama juga dialami oleh Bambang. Di tempat jualannya harga yang ditawarkan lebih tinggi. Namun ia memiliki stok untuk dua jenis bawang.

"Yang naik cuman bawang merah. Sekarang yang super Rp 65 ribu yang kecil Rp 50 ribu. Biasanya yang super itu Rp 30 ribu, terus yang kecil Rp 20 ribu," ungkap Bambang.

Ia mengira mahalnya harga bawang karena distribusi yang berkurang. Dampak dari adanya anomali cuaca hingga panen tidak maksimal.

"Kemarin itu katanya kebanjiran sih Brebes," ujarnya.

Ia mengeluhkan naiknya harga komoditas ini. Sebab pembeli jadi berkurang drastis.

"Kemahalan ini ya karena kebanyakan modalnya. Pembeli pada ngeluh kemahalan. Stoknya juga susah. Karena yang ke Jakarta narik banget. Yang ke Jakarta harganya kuat," terangnya.

Sementara itu, salah seorang pembeli Darno mengaku pusing dengan kenaikan tersebut. Sebagai pedagang bakso, Darno mengatakan, bawang merang menjadi bumbu utama racikan kuah dan daging bakso.

"Ya pusing lah. Kan nggak mungkin saya mengurangi bumbu. Nanti jadi rasanya berkurang dong. Pelanggan malah pada kabur," ujarnya.

Ia terpaksa menjual dengan harga tetap. Karena jika menaikkan harga dikhawatirkan para pelanggan kabur.

"Ya tetap saja sih harganya, semoga ga lama naiknya. Memang kalau suasana lebaran kaya gini apa-apa masih mahal," pungkasnya.




(apl/aku)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads