Desa Kebondalem Lor, Kecamatan Prambanan, Klaten memiliki produk UKM khas berupa ikan bawal yang dipresto. Produk rumahan itu telah menembus pasar beberapa kota besar, termasuk ibu kota Jakarta.
"Ke Jakarta baru mulai tahun ini. Pertama kirim 12 pack (kemasan) kemudian 22 pack dan terakhir 25 pack bulan Maret kemarin," ungkap pemilik UKM Bawal presto, Taufik Edy Prasetyo (43) kepada detikJateng di rumahnya Dusun Tegal Serut, Desa Kebondalem Lor, Kecamatan Prambanan, Senin (1/4/2024) siang.
Diceritakan Taufik, ide awal itu dari hobinya beternak ikan bawal di sawahnya. Tahun 2021, saat panen besar harga ikan tersebut anjlok.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Pas panen harga murah cuma dibeli Rp 13.000 per kilogram. Lalu muncul ide untuk memasak presto ikan bawal, karena bawal itu kan mirip dengan bandeng yang punya duri halus tapi punya kelebihan tidak bau tanah seperti bandeng," terang Taufik.
![]() |
Dari kejadian itu, sambung Taufik, dirinya mulai mencoba memproduksi bawal presto di rumah bersama keluarga. Produk awalnya hanya dijual untuk lingkungan rumah.
''Dulu untuk warga sekitar tapi terus mencoba keluar. Sekarang per tiga hari produk sampai 18 kilogram, sebulan sampai 180-200 kilogram," lanjut Taufik.
Taufik menyatakan pemasaran produk dengan label Bawal Prasetyo Tegal Serut itu sekarang sudah sampai ke Jogja, kota sekitar, dan Jakarta. Bulan ini mencoba menembus Bandung dan Surabaya tapi belum ada respons.
"Ini coba ke Bandung dan Surabaya tapi belum ada respons. Ramadan ini meningkat permintaan, biasanya cuma sekali presto sebulan ini 2-3 kali," kata Taufik.
Segmen pasar, imbuh Taufik, kebanyakan user karena bawal produknya memiliki duri lunak sehingga disukai anak-anak maupun orang tua. Untuk bahan karena semakin meningkat mencari pasokan ke Sleman.
"Bahan baku kita datangkan dari Turi, Sleman, Jogja yang airnya bagus sehingga rasanya enak. Harga packing 300 gram Rp 35.000 dan 600 gram Rp 65.000 sudah termasuk sambelnya," jelas Taufik.
Selain ikan air tawar, ungkap Taufik, bawal memiliki kelebihan daging halus sehingga saat dikukus atau digoreng rasanya gurih. Duri halusnya hilang secara otomatis.
"Duri halusnya kan hilang karena dipresto. Pemasaran sebagian diambil reseller, tapi juga kita kirim sendiri," imbuh Taufik yang juga berbisnis beras.
![]() |
Produknya, tambah Taufik, juga telah memegang Ijin IRT dari pemerintah dan sertifikasi halal. Sejauh ini tidak ada komplain konsumen, paling komplain sambelnya kurang pedas atau kurang asin, itu selera," ujar Taufik yang juga memasarkan melalui tiktok dan Instagram @bawalpresto.
Pelanggan asal Jakarta, Kristina menyatakan bawal presto produksi Prambanan enak dan kualitasnya bagus. Rasanya enak dan cocok di lidah anak -anak.
"Rasanya enak cocok d lidah keluarga saya terutama anak saya. Rasa enak dan bisa kemakan semua sampai durinya dan kepalanya," ungkap Kristina kepada detikJateng.
"Harganya juga murah meriah untuk ukuran Jakarta. Packing juga bagus," imbuh Kristina yang warga Cijantung itu.
(apl/apu)