Selama arus mudik Lebaran dan arus balik, pengguna jalan tol diimbau memanfaatkan test area maksimal 30 menit agar tidak terjadi penumpukan. Lalu bagaimana dengan para pengguna kendaraan listrik?
Direktur Utama Jasa Marga Jalan Tol Semarang-Batang, Nasrullah penerapan aturan untuk tidak berlama-lama di rest area agar tidak terjadi penumpukan kendaraan. Jika rest area penuh dan harus beristirahat, pengguna jalan dianjurkan mencari tempat istirahat di luar tol.
"Jadi sebenarnya imbauan maksimal 30 menit itu untuk kenyamanan pengguna jalan itu sendiri. Karena bisa dibayangkan dengan lalu lintas yang cukup padat kalau lebih dari 30 menit nanti akan terjadi kepadatan," ujar Nasrullah di kantor tol Manyaran Semarang, Senin (25/3/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Adapun aturan terkait durasi istirahat 30 menit di rest area tersebut disebutkan Nasrullah lewat paparan slide saat jumpa pers kesiapan operasional hari raya Idul Fitri 1445 H/Tahun 2024. Selain durasi maksimal 30 menit, dianjurkan juga untuk take away makanan, menjaga kebersihan rest area.
"Apabila rest area penuh, gunakan rest area di luar jalan tol, terdekat dengan akses keluar Tol, untuk kemudian masuk kembali ke tol melanjutkan perjalanan.Manfaatkan posko pelayanan kesehatan di rest area apabila memerlukan pengecekan kesehatan,"tegasnya
Terkait Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU), di tol Batang-Semarang sudah ada di dua rest area baik yang ke arah Semarang atau arah Jakarta. Yaitu ada di rest area KM 379A dan KM 389B.
Dengan adanya aturan istirahat di rest area selama setengah jam, Nasrullah mengimbau para pemudik yang akan menggunakan mobil listrik untuk mempertimbangkan perjalanannya. Karena dalam sekali pengisian daya biasanya lebih dari satu jam. Ia menegaskan di rest area akan selalu ada peringatan soal imbauan istirahat 30 menit itu.
"Secara umum di rest area itu kami imbau supaya tidak lebih dari 30 menit, di rest area mana pun. Jadi mungkin bisa dipertimbangkan juga apakah akan menggunakan mobil listrik ataupun mobil dengan BBM konvensional. Nanti kondisinya di rest area sendiri juga tentunya kepadatannya akan jauh lebih tinggi dibandingkan lalu lintas normal," jelas Nasrullah.
"Dengan jumlah SPKLU yang terbatas dan juga kepadatan yang ada itu agar sebelum melakukan perjalanan dipertimbangkan kembali. Apakah menggunakan mobil listrik atau mobil BBM konvensional," imbuhnya.
Selain itu terkait jumlah kendaraan baik di arus mudik dan balik, Nasrullah menjelaskan diperkirakan pada H-7 Idul Fitri hingga H+7 Idul Fitri akan ada 462.851 kendaraan menuju Semarang melintas di gerbang tol Kalikangkung.
"Sedangkan total kendaraan yang menuju Jakarta lewat Kalikangkung yaitu 468.244 kendaraan," ujarnya.
Untuk puncak arus mudik diprediksi terjadi tanggal 6 April 2024 dengan perkiraan jumlah kendaraan yang melintas di Kalikangkung mencapai 71.901 kendaraan.
"Untuk arus baliknya 15 April 2024 diperkirakan per hari 69.796 kendaraan," tegas Nasrullah.
(apu/ahr)