Bulan Ramadan membawa berkah tersendiri bagi perajin tembaga di Tumang, Cepogo, Boyolali. Permintaan kerajinan seni kaligrafi berbahan tembaga mengalami peningkatan.
"Kalau mau Lebaran kan banyak yang cari (kaligrafi). Ya lumayan (meningkat)," kata pemilik Galeri Nuansa Art, Mimik Sri Ningsih, Senin (25/3/2024).
Menurut dia, peningkatannya berkisar 50-60 persen dibandingkan hari biasa. Kaligrafi yang dipesan itu, ada yang untuk suvenir Lebaran maupun perlengkapan rumah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ukuran kerajinan kaligrafi pun dilayani berbagai ukuran. Baik ukuran 35 sentimeter, 65 sentimeter, dan ukuran paling besar sampai 1 x 1,5 meter. Sedangkan desain kaligrafi sesuai pesanan.
"Ya ada (tulisan) Allah-Muhammad, ayat kursi, Asmaul Husna dan lainnya," ujarnya.
Pembeli tak hanya dari lokal Boyolali hingga Solo Raya. Namun juga dari luar daerah, hingga Mojokerto, Jawa Timur.
Menurut Mamik, pesanan kerajinan tahun ini lebih baik dibanding tahun lalu yang masih sepi. Jumlah pesanan untuk kaligrafi mencapai 12 biji. Belum lagi pesanan souvenir, vas bunga, dan lampu. Pesanan lampu dari Bali juga banyak.
"Harganya dari Rp 750 ribu itu paling kecil sampai Rp 2,5 juta ada juga yang Rp 4,5 juta. Tergantung ukuran," jelasnya.
Senada perajin lainnya, Agus Susilo, pemilik Muda Tama Gallery, mengungkapkan bulan Ramadan ini permintaan kaligrafi ada peningkatan.
"Ada (peningkatan permintaan), sekitar 50 persen ada, untuk kaligrafi," kata Agus.
Dia mendapat pesanan kaligrafi dari Jakarta, untuk souvenir Lebaran.
"Saya (pesanan kerajinan) pintu ka'bah ini ada 6 pcs untuk parsel ini. Biasanya untuk kenang-kenangan," terang dia.
Ukurannya pun bermacam-macam. Harganya mulai dari sekitar Rp 2 juta sampai Rp 5 juta.
Di bulan Ramadan ini, dirinya sudah menjual sekitar 10 pcs kaligrafi. Yang biasanya untuk parcel Lebaran.
(aku/apu)