Ditarget Kelar Akhir Tahun, Pembangunan Bendungan Bener Kini Mencapai 39%

Ditarget Kelar Akhir Tahun, Pembangunan Bendungan Bener Kini Mencapai 39%

Rinto Heksantoro - detikJateng
Kamis, 14 Mar 2024 19:01 WIB
Progres pembangunan bendungan Bener di Purworejo, Kamis (14/3/2024).
Progres pembangunan bendungan Bener di Purworejo, Kamis (14/3/2024). Foto: Rinto Heksantoro/detikJateng
Purworejo -

Pembangunan Bendungan Bener di Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah hingga saat ini masih terus berlangsung. Ditargetkan selesai akhir tahun ini, lantas seperti apa progres pembangunannya?

Bendungan dengan main dum di Desa Guntur, Kecamatan Bener itu nantinya akan menggenangi hutan yang masuk wilayah beberapa desa diantaranya Guntur, Nglaris, Limbangan, Kemiri serta beberapa desa di Kabupaten tetangga, Wonosobo.

Progres pembangunan bendungan saat ini sudah mencapai 39 persen meliputi jalan akses bendungan ke Desa Wadas, pembangunan beberapa jembatan termasuk underpass dan overpass, terowongan pengelak untuk mengalihkan aliran sungai, mercu spillway atau pelimpah. Ditargetkan, pembangunan keseluruhan akan selesai pada Desember 2024.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Pembangunan fisik sudah 39 persen dan harus selesai Desember 2024," kata PPK Bendungan Bener, M Yushar Yahya saat ditemui detikjateng di lokasi pembangunan Bendungan Bener, Kamis (14/3/2024) sore.

Yushar menjelaskan, saat ini pihaknya akan segera mengebut pekerjaan agar bisa selesai sesuai target. Adapun pekerjaan yang akan segera digarap adalah galian sungai untuk fondasi bendungan atau river bed, uji coba blasting di Desa Wadas dan mulai pekerjaan timbunan main dum.

ADVERTISEMENT

Main dum sendiri berfungsi menampung air dari sungai Bogowonto. Dengan luas genangan 313 hektare, nantinya bendungan ini mampu menampung volume air hingga 90,39 juta meter kubik.

"Sekarang masih proses galian sungai untuk river bed rencana selesai sebelum lebaran. Kemudian uji coba blasting di Wadas Sabtu nanti untuk ngetes suara dan dampaknya seperti apa. Kita evakuasi, kalau lancar tanpa kendala bisa dilanjutkan di hari berikutnya," jelasnya.

"Minggu ketiga bulan April sudah mulai pekerjaan timbunan main dum. Timbunan ini diambil dari batu andesit Desa Wadas 8,6 juta meter kubik. Kemudian di hulu terdapat membran beton setebal 1 meter," sambungnya.

Yushar menyebut, jarak antara Desa Wadas dengan bendungan sekitar 10 Km. Akses jalan penghubung pun telah dikerjakan dan kini hanya menyisakan pekerjaan dua jembatan di Desa Wadas yang akan segera diselesaikan pada akhir Maret ini.

"Akhir Maret selesai dan sudah mulai open traffic atau simulasi perjalanan dari Wadas ke bendungan," imbuhnya.

Diketahui, Bendungan Bener digadang-gadang bakal menjadi bendungan tertinggi di Indonesia dengan ketinggian sekitar 169 meter, panjang timbunan 543 meter, dan lebar bawah sekitar 290 meter. Realisasi mega proyek tersebut menelan APBN lebih dari Rp 4 triliun.

Pembangunan bendungan tersebut membutuhkan sedikitnya 590 hektare lahan milik warga dari delapan desa. Enam desa di antaranya dari Kecamatan Bener yang meliputi Nglaris, Limbangan, Guntur, Karangsari, Kedung Loteng, dan Bener.

Dua desa lainnya dari Kecamatan Gebang, yaitu Desa Kemiri dan Redin. Sementara Desa Wadas terdampak karena jadi lokasi kuari pembangunan bendungan.




(ahr/apl)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads