Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan menemui ratusan pedagang di Solo Raya. Pertemuan tersebut dilakukan di Convention Hall, Terminal Tirtonadi, Solo.
Zulhas, sapaannya, bertemu dengan para pedagang dalam acara Digitalisasi sebagai Strategi UMK dan Pedagang Naik Kelas. Dalam acara itu hadir pula Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Kota Solo Tamso, Kepala Dinas Perdagangan Kota Solo Heri Sunardi, dan anggota DPRD Solo Ahmad Sapari.
Dalam kesempatan itu, Zulhas membanggakan kinerja Presiden Joko Widodo (Jokowi) selama memimpin Indonesia. Menurutnya, pertumbuhan ekonomi di Indonesia mencapai 5 persen, meskipun saat ini tengah hiruk pikuk kampanye dan Pemilu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Zulhas: Kabinet Jokowi Solid Banget |
"Bapak, ibu perlu kita syukuri karena di tengah hiruk pikuk kampanye, Pemilu, puncak Pemilu, Pilpres dan DPR, ekonomi Indonesia juga di tengah keadaan dunia yang lambat dan geopolitik di belahan dunia yang tidak nyaman karena terjadi peperangan mengakibatkan harga-harga meningkat. Tetapi kita alhamdulillah di bawah kepemimpinan Pak Jokowi ekonomi kita tumbuh 5 persen," kata Zulhas, Rabu (31/1/2024).
Menurutnya, untuk inflasi di Indonesia bisa terkendali di mana bisa di angka 2 persen.
"Pertumbuhan ekonomi kita 5 persen, tapi inflasinya 2,61 yang membanggakan lagi inflasi kita pada Desember yaitu itu juga rendah sekali, kalau saya nggak salah 0,41 ya betul?," ujarnya.
Zulhas menyebut, terkendalinya inflasi ini karena peran dari pedagang pasar tradisional dan pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). Menurutnya, Pedagang pasar tradisional adalah tulang punggung untuk menentukan inflasi tinggi atau rendah, bukan retail modern tapi pedagang pasar.
"Untuk itu, pada pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) perhatian besar diberikan kepada pedagang pasar tradisional dan pelaku UMKM termasuk dalam memberikan tempat berjualan yang nyaman," ucapnya.
Salah satu perhatian dari pemerintah, yakni salah satunya revitalisasi pasar tradisional. Di mana selama pemerintahan Jokowi, Zulhas menyebut sudah melakukan revitalisasi sebanyak 5.400 pasar.
Ia juga mendorong digitalisasi perdagangan untuk bisa terus mengikuti perkembangan zaman.
"Memang digitalisasi perdagangan itu suatu keniscayaan. Oleh karena itu saya mengajak UMKM, pedagang pasar. Ya memang yang senior, nggak mudah perlu belajar lagi, perlu dibimbing tapi tidak sulit kok," bebernya.
Untuk itu pihaknya terus galakkan pertemuan kerja sama UMKM pedagang pasar dan e-commerce agar bisa saling melengkapi. "Karena sekali lagi, digitalisasi suatu keniscayaan kalau nggak kita bisa ketinggalan," tutur Zulhas di akhir sambutannya.
(apu/rih)