Di Depan Nasabah PNM Magelang, Jokowi Ingatkan Disiplin Nyicil

Di Depan Nasabah PNM Magelang, Jokowi Ingatkan Disiplin Nyicil

Eko Susanto - detikJateng
Senin, 29 Jan 2024 13:43 WIB
Presiden Jokowi bertemu nasabah PNM Mekaar Magelang, Senin (29/1/2024)
Presiden Jokowi bertemu nasabah PNM Mekaar Magelang, Senin (29/1/2024). Foto: Eko Susanto/detikJateng
Magelang -

Presiden Joko Widodo (Jokowi) bertemu dengan nasabah Permodalan Nasional Madani (PNM) Mekaar di Stadion Gemilang, Kabupaten Magelang. Jokowi pun mengingatkan nasabah PNM untuk disiplin mengangsur cicilan.

Hadir dalam kesempatan itu, Pj Gubernur Jawa Tengah Nana Sudjana dan Bupati Magelang Zaenal Arifin. Kemudian hadir pula Direktur Utama PNM Arif Mulyadi.

Jokowi mengatakan lebih dari empat tahun tidak berjumpa dengan para nasabah PNM. Kemudian hari ini di tahun 2024 yang pertama berjumpa dengan nasabah di Kabupaten Magelang.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Saya senang karena semangatnya masih semangat 45, ibu-ibu semuanya karena 2015 saat itu yang disalurkan hanya kurang lebih Rp 800 miliar untuk kurang lebih 400 ribu nasabah. Sekarang sudah yang aktif 15,2 juta nasabah. 'Dan yang disalurkan berapa Pak Dirut?' Rp 237 triliun, tapi ini namanya pinjaman. Hati-hati, saya titip pesan terus, pesan agar tetap jujur, kerja keras dan disiplin," kata Jokowi di hadapan sekitar 2.700 nasabah PNM di Stadion Gemilang, Senin (29/1/2024).

Jokowi pun mengingatkan ibu-ibu untuk tidak meminjam uang untuk kebutuhan konsumtif. Dia juga mengingatkan jika memperoleh pinjaman misalnya Rp 5 juta, maka harus dikembalikan.

ADVERTISEMENT

"Ibu-ibu bisa beli TV yang lebih gede, bisa juga beli mobil silakan, tetapi dari tabungan keuntungan, bukan dari pinjaman pokoknya. Hati-hati, hati-hati, tapi saya melihat di PNM Mekaar itu sangat kecil sekali kalau dibandingkan dengan perbankan, yang nyicilnya disiplin, hampir 100 persen. Artinya disiplin karena yang nggak bisa mengembalikan itu hanya kecil sekali, 0,5 persen, kecil sekali di bank sampai 3, sampai 4 persen, di sini hanya 0,5 persen kecil sekali," kata Jokowi.

Mantan Gubernur DKI Jakarta itu mengatakan kuncinya disiplin. Kemudian menaati jadwal yang telah ditentukan pada saatnya harus setor dan menabung.

"Kuncinya disiplin, kalau hari Senin harus setor, nabung. Saya mengalami saat masih menjadi pengusaha kecil, saya mengalami dan kuncinya satu kedisiplinan. Jangan tergoda, kalau dari kecil ingin masuk ke menengah, masuk besar, kuncinya disiplin dan kerja keras," tegas Jokowi.

Jokowi lalu membagikan pengalamannya waktu masih menjadi pengusaha. Jokowi mengenang jika temannya bekerja mulai pukul 08.00 WIB sampai pukul 16.00, dia justru bekerja sejak subuh hingga tengah malam.

"Kalau saya dulu, teman saya kerja jam 08.00 WIB sampai jam 16.00 WIB, saya nggak mau. Saya kerja subuh sampai tengah malam, ya memang harus seperti itu dan di dalam tiga tahun usaha mulai nol," ujarnya.

Jokowi menyebut buah dari kerja kerasnya itu terlihat dalam tiga tahun. Dalam tiga tahun itu Jokowi sudah bisa mengekspor dalam jumlah kontainer.

"Saya dalam tiga tahun sudah bisa ekspor dalam jumlah kontainer, bukan kecil, kontainer. Kenapa? Karena kerja keras, karena disiplin, mengangsur, mencicil ke bank. Begitu bisa ekspor, saya bukan datang ke bank, bank datang ke saya. 'Bapak mau nambah berapa', nanti dulu, saya pinjam itu juga pakai itung-itungan, pakai kalkulasi, mau diberi Rp 10 miliar nanti dulu. Saya bisa ngangsur nggak, bisa nyicil nggak, kalau nggak ya ndak, ndak usah," urai Jokowi.

Total Nasabah Aktif PNM Capai 15,2 Juta

Sementara itu, dalam laporannya Direktur Utama PNM Arif Mulyadi mengatakan untuk program ini sudah 19,7 juta perempuan Indonesia yang bisa dibiayai.

"Kalau kami istilah nasabah aktif per hari ini ada 15,2 juta nasabah. 15,2 juta nasabah ini atau lebih tepatnya 19,7 juta yang sudah kami biayai, per hari ini tersebar di 6.165 kecamatan, di kelompokan dalam 831 ribu kelompok dengan pendamping di lapangan 63 ribu," ujarnya.

"Kalau di 2016 baru 400 ribu nasabah, saat bapak memulai meminta kami menggulirkan program ini dan dalam setahun (menyalurkan) Rp 810 miliar penyaluran dalam setahun. Sebagai laporan di penutup tahun 2023 dalam setahun kami dapat menyalurkan 72 triliun," pungkasnya.




(ams/rih)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads