Embung Giritirto Kebumen Mangkrak, Warga Merasa Dirugikan

Embung Giritirto Kebumen Mangkrak, Warga Merasa Dirugikan

Rinto Heksantoro - detikJateng
Selasa, 16 Jan 2024 18:36 WIB
Embung Giritirto, di Desa Giritirto, Kecamatan Karanggayam, Kebumen. Foto diunggah Selasa (16/1/2024).
Embung Giritirto, di Desa Giritirto, Kecamatan Karanggayam, Kebumen. Foto diunggah Selasa (16/1/2024). Foto: dok. Pemkab Kebumen
Kebumen -

Sejak pertama dibangun, Embung Giritirto di Desa Giritirto, Kecamatan Karanggayam, Kabupaten Kebumen, sampai saat ini belum bisa difungsikan karena mengalami kerusakan yang cukup parah. Embung ini terlihat mangkrak tanpa ada penanganan sehingga dikeluhkan warga.

Retakan terlihat pada dinding embung. Kondisi ini diperparah dengan banyaknya semak belukar yang menutupi pagar-pagar embung. Hal ini tentunya membuat masyarakat sekitar merasa prihatin dan mereka menyayangkan embung yang seharusnya bisa dimanfaatkan untuk pertanian warga justru mangkrak begitu saja.

"Ya kita sangat menyayangkan Embung Giritirto sejak dibangun sampai saat ini belum bisa dipakai, padahal kebutuhan air untuk pertanian warga mengharapkan dari embung ini, tapi kenyataannya memang tidak bisa difungsikan," kata warga setempat, Maslam di lokasi embung, Selasa (16/1/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dengan adanya kerusakan ini, warga merasa dirugikan karena lahan pertanian pada saat musim kemarau sangat kekurangan air. Pada musim kemarau yang cukup panjang, banyak lahan pertanian gagal panen karena kekurangan air.

"Kemarin kita juga minta bantuan BPBD untuk droping air, dikasih beberapa tangki saja masih kurang karena banyak warga yang membutuhkan. Jadi benar-benar saat kemarau kita butuh air untuk lahan pertanian," imbuhnya.

ADVERTISEMENT
Embung Giritirto, di Desa Giritirto, Kecamatan Karanggayam, Kebumen. Foto diunggah Selasa (16/1/2024).Embung Giritirto, di Desa Giritirto, Kecamatan Karanggayam, Kebumen. Foto diunggah Selasa (16/1/2024). Foto: dok. Pemkab Kebumen

Maslam menyebut, mayoritas warga di Giritirto adalah petani, sehingga pasokan air menjadi kebutuhan utama. Ia dan warga yang lain pun berharap agar embung ini bisa diperbaiki.

"Ketika embung ini rusak, kami sangat kecewa. Tadinya kan harapan masyarakat ketika embung ini jadi, bisa dimanfaatkan untuk pengairan lahan pertanian, tapi ternyata tidak," sesalnya.

Sementara itu, Kepala Desa Giritirto, Sugito mengatakan, embung tersebut dibangun dengan dana APBD pada 2018, namun tidak selesai. Penyedia jasa tidak sanggup dan tidak bisa dibayarkan. Kemudian pembangunan dilanjutkan pada 2020 dan selesai 2021 namun sampai sekarang belum berfungsi.

"Embung ini belum diserahkan, tapi sekarang kondisinya sudah rusak,"ujar Sugito.

Ia menuturkan, saat embung sudah jadi 100 persen dan belum diserahkan ke pemerintah oleh penyedia jasa, terjadi hujan yang sangat lebat hingga akhirnya embung mengalami kerusakan. Kemudian embung sempat diperbaiki, namun terkena hujan lagi dan beberapa bangunan disebut ada yang longsor.

"Terus akhirnya ini merambah kemana-kemana, sampai jalan menuju ke embung ini juga ada yang terputus. Aksesnya sulit dilalui," terangnya.

Semestinya, embung dibangun untuk lahan pertanian, air bersih warga dan untuk wisata. Namun sampai saat ini belum bisa dimanfaatkan.

"Padahal harapan masyarakat bisa digunakan, karena masyarakat membutuhkan pasokan air, apalagi saat musim kemarau," tuturnya.

Embung Giritirto, di Desa Giritirto, Kecamatan Karanggayam, Kebumen. Foto diunggah Selasa (16/1/2024).Embung Giritirto, di Desa Giritirto, Kecamatan Karanggayam, Kebumen. Foto diunggah Selasa (16/1/2024). Foto: dok. Pemkab Kebumen

Sugito menambahkan, tim ahli dari UGM juga pernah datang ke lokasi untuk meneliti apa yang menjadi penyebab kerusakan embung, apakah karena faktor alam atau karena faktor lain. Hasilnya jika ingin membangun kembali embung, maka perlu dikaji ulang.

"Kalau dibangun seperti ini lagi, kayaknya tidak memungkinkan karena di bawah membran ini muncul mata air. Jadi setelah membran ini terisi air, sumber mata air di bawah ini mencari celah, sehingga disebut tidak memungkinkan untuk dibangun," jelasnya.

Embung Giritirto, di Desa Giritirto, Kecamatan Karanggayam, Kebumen. Foto diunggah Selasa (16/1/2024).Embung Giritirto, di Desa Giritirto, Kecamatan Karanggayam, Kebumen. Foto diunggah Selasa (16/1/2024). Foto: dok. Pemkab Kebumen

Diketahui Embung Giritirto pertama kali dibangun pada 2018. Namun gagal, tidak dibayarkan. Kemudian pada 2019 pembangunan Embung Giritirto direncanakan kembali dan 2020 dianggarkan. Tahun 2021 dilaksanakan pembangunan dengan pagu anggaran APBD sebesar Rp 2,5 miliar.

Dari anggaran tersebut lelang dimenangkan oleh CV Assa Engineering dengan nilai kontrak sebesar Rp 2,42 miliar. Penyedia jasa tersebut berbeda dengan yang mengerjakan tahun 2018.




(rih/ahr)


Hide Ads