Salah seorang warga Kabupaten Magelang menerima uang ganti rugi (UGR) usai lahannya terkena proyek Tol Jogja-Bawen dengan luasan hanya 2 meter saja. Warga tersebut menerima ganti rugi sebesar Rp 2,2 juta.
Ganti rugi tersebut diserahkan di Balai Desa Sriwedari, Muntilan, Kabupaten Magelang, Selasa (9/1/2024). Lahan tersebut milik Siti Rohimah cs. Lahan yang terkenal proyek tol tersebut berada di Desa Blongkeng, Kecamatan Ngluwar, Kabupaten Magelang.
UGR tersebut diterima oleh pihak ahli waris, Sunawiyah. Sunawiyah mengakui jika lahannya yang terkenal proyek tol hanya seluas 2 meter.
Meski begitu, Sunawiyah menyebut ada 3 bidang tanahnya yang terkena proyek tol. Dirinya sudah pernah menerima UGR sebelumnya, untuk bidang yang lain.
"Sudah pernah menerima (UGR), ini yang terakhir. Kan 3 bidang, ini yang terakhir. Pertama dapat Rp 200-an juta. Kedua, yang kena cuma 3 meter. Dan yang terakhir ini 2 meter," ujar dia saat ditemui wartawan di Balai Desa Sriwedari, Kecamatan Muntilan, Selasa (9/1/2024).
Sunawiyah menerangkan, bidang ketiga ini sebenarnya luasnya 600 meter. Hanya saja yang terkena proyek tol hanya 2 meter saja.
Lantas berapa UGR yang diterimanya untuk ganti lahan seluas 2 meter itu? "Itu ada 600 meter (luas tanah), yang kena (tol) 2 meter. Ini sawah dapat Rp 2.220.300," kata Sunawiyah.
Sunawiyah mengaku sedih sekaligus senang. UGR tersebut ada yang dipakai untuk membangun rumah dan diberikan kepada anak-anaknya. Khusus yang UGR lahan 2 meter, lanjutnya, akan diberikan kepada kakak Sunawiyah.
"Ya sedih, senang. (UGR) Buat bangun rumah, terus dikasih sama anak-anak (dua putra). Ini (Rp 2,2 juta) buat kakak saya," sambung Sunawiyah.
![]() |
Penampakan Sawah 'Kesenggol' Proyek Tol
Pantauan detikJateng, tanah seluas 2 meter persegi yang terkena proyek tol ini berada di dekat patok luar jalan tol. Tanah ini berupa parit atau istilah bahasa Jawa disebut galengan.
Tanah ini pun ditumbuhi rerumputan berupa ilalang dan ada dua pohon kelapa. Hanya saja yang terkena proyek jalan tol ini hanya seluas seluas 2 meter persegi dan satu pohon kelapa.
"Ada 3 bidang tanah yang terkena. Satu bidang milik saya sama dua anak luasnya 200-an meter persegi terima Rp 200-an juta," kata Munawiyah (46) saat ditemui di rumahnya, Jumat (12/1/2024).
Kemudian untuk yang bidang kedua lokasi yang terkena ini dekat dengan rumahnya. Untuk luas lahan kedua yang terkena 3 meter persegi dan sekarang masih ditanami padi.
"Sawah ini 3 meter dapat Rp 3 juta. Luas total 500 lebih," kata dia.
Kemudian untuk bidang ketiga yang terkena 2 meter persegi. Lokasi tahan ini berjarak kurang lebih 1 km. "Terakhir ini 2 meter Rp 2,2 juta. Total luas 600-an meter, tapi kenanya cuma 2 meter," ujar ibu dua putra, itu.
Sementara itu Kepala BPN Magelang, A Yani mengatakan hari Selasa (9/1) merupakan jadwal pembayaran UGR sesi 2. Menurutnya, ada warga yang belum menerima UGR karena berkaitan dengan kelengkapan berkas.
"Hari ini ada 9 desa, Desa Bligo (4 bidang), Karangtalun (2 bidang), Ngluwar (7 bidang), Plosogede (5 bidang), Blongkeng (5 bidang), Kecamatan Ngluwar. Kemudian Sriwedari (8 bidang), Ngawen (1 bidang), Keji (11 bidang), Kecamatan Muntilan dan Pabelan (6 bidang), Kecamatan Mungkid," kata Yani.
(aku/aku)