Presiden Joko Widodo (Jokowi) melakukan ground breaking kampus 2 Universitas Muhammadiyah Purwokerto (UMP) di wilayah Kecamatan Sokaraja, Kabupaten Banyumas. Jokowi menyampaikan pemerintah akan memberikan bantuan berupa pembangunan gedung 13 lantai.
"Nanti yang bangun kampusnya Pak Menteri PUPR. Tapi dicek dulu Pak Menteri, habisnya berapa. Tadi Pak Rektor bisik-bisik katanya habis sekitar Rp 200 miliar. Kalau benar Rp 200 miliar, biar dibangun PU. Ini saya lihat tadi desainnya juga sangat bagus," kata Jokowi saat pidato sambutan, Rabu (3/1/2024).
Dari percakapannya dengan Rektor UMP, Jokowi menyebut ada 11 fakultas di UMP dengan jumlah mahasiswa mencapai 17 ribu orang.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Bisik-bisik memang ruang kuliahnya kurang, sehingga perlu dibangun gedung baru. Ini menjadi (gedung) tertinggi mungkin di Purwokerto," ujar Jokowi.
Rektor UMP, Assoc Prof Jebul Suroso menjelaskan gedung tersebut nantinya akan terdiri dari tiga blok besar. Selain gedung kuliah, juga akan dibangun Rumah Sakit Pendidikan.
"Kampusnya nanti akan ada 3 blok besar di kampus 2 ini. Untuk ilmu kesehatan, kedokteran termasuk farmasi, pascasarjana, dan RS Pendidikan UMP. Kami bersyukur, dalam sejarah, tampaknya presiden datang ke universitas yang ada di Banyumas baru kali ini. Apalagi ke UMP, baru kali ini," kata Jebul.
Menurutnya, blok yang pertama akan dibangun gedung dengan total 13 lantai. Pembangunannya akan dimulai akhir Februari.
"Ini blok pertama yang kita bangun nanti ada 13 lantai, sisanya nanti bertahap. Proses pembangunan tahap satu sekitar delapan bulan. Kita start mulai akhir Februari atau awal Maret, menyesuaikan waktu Ramadan dan Idul Fitri," jelasnya.
Total pembangunan gedung tersebut ditarget selesai dalam kurun waktu empat tahun.
"Untuk 3 blok bisa sampai 4 tahun, tergantung anggaran. Terus terang anggarannya sangat besar," katanya.
Jebul menambahkan, luas lahan yang akan dibangun seluas 7 hektare. Namun dari luasan tersebut, tidak seluruhnya akan dibangun untuk gedung.
"Yang kita bangun di sini ada 7 hektare. Yang kita bangun total ada 55 persen, sisanya adalah tempat terbuka umum. Masyarakat bisa ke sini, seperti kampus 1 yang jadi kampus wisata," pungkasnya.
(dil/ams)