Sebelumnya dia ketika kulakan dagangan bersusah payah menumpang truk untuk bisa ke pasar Randublatung. Awalnya satu minggu sekali namun kini 3 hari sekali. Sekarang dia ketika kulakan mengendarai sepeda motor sendiri.
"Saya kalau ke Randublatung sekitar 2 jam. Dulu naik truk bak terbuka, kulakan. Sering bareng sapi. Sekarang naik motor bisa, tidak kesulitan. Pokoknya jalannya susah siap untuk dipakai belanja," terang Watiyem.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Watiyem seorang ibu dengan 1 anak ini mengaku pernah bertemu Bupati Blora ketika sedang memantau perbaikan jalan. Dia pun menyampaikan rasa senangnya ketika jalan itu bagus.
"Pak Arief (bupati) tiyange sae mboten kemliti (Pak Arief orangnya baik tidak sombong). Warga sini senang semua karena jalannya sae. Gembira itu ya tahun ini, mas. Anak sekolah juga senang, jalannya tidak membuat motor rusak," ungkapnya.
Seorang warga lain, Iswahyudi mengatakan waktu tempuh dari Randublatung-Getas sangat singkat. Dibanding sebelumnya yang menempuh waktu berjam-jam.
"Kalau dikatakan itu jerih payah bupati, ya memang itu sudah menjadi tugasnya. Tapi fungsi dari pada jalan itu sendiri ketika sudah dibangun lebih enak. Perjalanan dari Tlogotuwung (desa di Randublatung) ke Randublatung semula beberapa jam, sekarang cukup 15 menit sampai," ungkapnya kepada detikJateng, Sabtu (30/12/2023).
Dia juga menceritakan kondisi jalan sebelum diperbaiki sangat memprihatinkan. Berbatu dan berlumpur. Terlebih kondisi jalan ketika hujan, susah dilalui.
"Jalannya waktu itu bebatuan, harus ekstra hati-hati. Parah lah pokoknya. Waktu itu digrosok saja sudah senang. Kini alhamdulillah sudah cor," jelasnya.
Warga lain, Yoto menceritakan hal yang sama, kondisi jalan Randublatung-Getas rusak parah. Susah dilintasi. Warga Getas, Kecamatan Kredenan, Kabupaten Blora dan sekitarnya seolah terasa terisolasi.
"Sebelum dibangun jalannya rusak nemen (parah, red). Aku dulu ke sana jatuh bangun mas, tidak bisa dilalui. Sulit lah. Apalagi kalau hujan. Orang sana seperti terisolasi," ungkapnya.
Yoto yang juga seorang petani ini mengaku dipermudah dengan adanya jalan Randublatung-Getas. Karena mempersingkat waktu tempuh. Sebelumnya juga orang-orang sekitar Getas untuk bekerja lebih memilih pergi ke Ngawi karena dekat.
"Kebanyakan lebih tahu ke Jawa Timur karena lebih dekat Jawa Timur. Mau main ke rumah temen juga susah karena jalannya kacau. Dari rumah saya Menden (desa di Kecamatan Kradenan) ke Getas perjalanannya 2 jam, mas. Jalannya parah nemen. Motor sampai nggasrut. Sekarang ya seneng sudah dibangun. Mau ke sana enak," terangnya.
![]() |
Jalan Selesai Dibangun pada 31 Desember 2023
Sebelumnya diberitakan, Pemkab Blora telah menyelesaikan peningkatan ruas jalan Randublatung-Getas sepanjang 10 kilometer dengan sumber dananya dari Inpres jalan Kementerian PUPR sebesar Rp 53 miliar. Sesuai kontrak, jalan ini harus selesai 31 Desember 2023 besok.
Peningkatan jalan ini ada 2 paket pekerjaan. Pertama panjang jalan 5 kilometer dengan besaran kontrak Rp 27 miliar. Kedua, jalan sepanjang 4,4 Km dengan nilai kontrak Rp 24,5 miliar.
Sedangkan konstruksi jalan adalah beton rigit ketebalan 25 cm, dengan tulangan tunggal. Semula lebar jalan antara 3-5 meter akan dilebarkan menjadi 6 meter serta ada bahu jalan.
Terpisah, Bupati Blora Arief Rohman memaparkan pembangunan jalan Randublatung-Getas ini nyaris tidak masuk dalam rencana pembangunan pemerintah pusat. Dia mengaku butuh perjuangan ekstra untuk merealisasikan pembangunan jalan tersebut.
"Lega rasanya, mimpi lama kami untuk bisa membangun ruas jalan dari Randublatung-Getas akhirnya terealisasi. Sejak saya jadi Wakil Bupati, setelah 7 tahun dengan berbagai lobi yang terus kita lakukan akhirnya jalan dibangun," jelasnya.
Menurutnya pembangunan jalan Randublatung-Getas ini nyaris tidak masuk dalam rencana pembangunan pemerintah pusat. Dia mengaku butuh perjuangan ekstra untuk merealisasikan pembangunan jalan tersebut.
"Lega rasanya, mimpi lama kami untuk bisa membangun ruas jalan dari Randublatung-Getas akhirnya terealisasi. Sejak saya jadi Wakil Bupati, setelah 7 tahun dengan berbagai lobi yang terus kita lakukan akhirnya jalan dibangun," jelasnya.
Dia mengatakan ruas jalan di wilayah Kabupaten Ngawi Jawa Timur yang berbatasan dengan wilayah getas mulai diperbaiki. Dia berharap bisa terkoneksi sehingga masyarakat bisa menikmati jalan penghubung provinsi ini.
"Jadi nantinya terkoneksi, dan jika sudah rampung, Lebaran tahun depan (2024) para pemudik sudah bisa jajal jalan Ngawi tembus Randublatung," terangnya.
(apu/rih)