Hal tersebut diutarakan oleh Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Purworejo, Hadi Sadsila, saat menjadi narasumber pada acara Diseminasi Hasil Sensus Pertanian Tahap 1 Kabupaten Purworejo di salah satu hotel, Selasa (12/12/2023).
Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan (LP2B) di Purworejo sendiri memiliki luas 27.784,04 hektare. Sebagai salah satu penyokong pangan di Jawa Tengah, Purworejo punya program unggulan pertanian yakni Tani Rejo Joyo dan Purworejo Tuwuh Ngundhuh.
"Purworejo menjadi salah satu lumbung pangan di Jawa Tengah karena potensi terbesar adalah dari pertanian. Nah, pada RPJPD 2045 diharapkan Purworejo jadi lumbung pangan nasional," kata Hadi Sadsila di sela memberikan materi.
Adapun program unggulan pertanian yakni Tani Rejo Joyo memiliki arti modernisasi alat-alat mesin pertanian, edukasi koordinasi hingga optimalisasi sektor unggulan tanaman di tanah-tanah marginal. Sedangkan untuk program Purworejo Tuwuh Ngundhuh merupakan gerakan menanam di pekarangan.
Sementara itu, Kepala BPS Kabupaten Purworejo, Budi Subandriyo menjelaskan jika sensus pertanian 2023 telah dilaksanakan pada bulan Juni-Juli. Hari ini, merupakan diseminasi tercepat dengan tujuan utama memberikan gambaran yang komprehensif terkait pertanian di Indonesia hingga wilayah administrasi terkecil.
Selain itu, diseminasi juga bertujuan untuk meningkatkan kualitas desain kebijakan sebagai rujukan dalam penyusunan kebijakan strategis sektor pertanian, menyediakan kerangka sampel pertanian yang mutakhir sebagai dasar survei pertanian selanjutnya yang mengumpulkan statistik pertanian lebih rinci.
"Serta sebagai benchmark dan rekonsiliasi statistik pertanian yang ada," paparnya.
Kabupaten Purworejo sendiri mempunyai luas wilayah 1.034,82 km2, terbagi dalam 16 kecamatan dan 494 desa/kelurahan. Berdasarkan hasil proyeksi penduduk, jumlah penduduk Kabupaten Purworejo di tahun 2022 sebanyak 778 ribu orang.
Rasio ketergantungan Kabupaten Purworejo tahun 2022 yaitu sebesar 45,75. Artinya, di tahun 2022 setiap 100 penduduk usia produktif (15-64 tahun) menanggung sekitar 45 sampai 46 penduduk usia tidak produktif yang terdiri dari anak-anak (usia 0-14 tahun) dan lansia (usia 65 tahun ke atas).
Sektor pertanian merupakan leading sector dalam perekonomian Kabupaten Purworejo. Sektor ini juga merupakan sektor yang menyerap paling banyak tenaga kerja dibandingkan sektor lainnya.
"Kelapa merupakan komoditas terbanyak yang diusahakan oleh UTP di Purworejo sebesar 89,791 persen," imbuhnya.
Adapun variabel-variabel yang diseminasikan antara lain Usaha Pertanian dan Rumah Tangga Usaha Pertanian (RTUP), Demografi Pengelola Usaha Pertanian, Lahan yang Dikuasai, Gurem, Petani Milenial, Urban Farming, Penggunaan Pupuk, serta Komoditas.
(apl/sip)