14,8 Juta Orang Diprediksi Masuk Jateng Selama Nataru 2023

14,8 Juta Orang Diprediksi Masuk Jateng Selama Nataru 2023

Afzal Nur Iman - detikJateng
Selasa, 05 Des 2023 18:19 WIB
Pengunjung menikmati suasana senja sambil menunggu matahari tenggelam di Enam Langit kawasan pegunungan Menoreh, Candirejo, Borobudur, Magelang, Jateng Sabtu (18/11/2023). Enam Langit merupakan destinasi wisata alternatif di kawasan Borobudur yang menyuguhkan keindahan pemandangan alam dari atas bukit yang dilengkapi dengan aneka kuliner tradisional. ANTARA FOTO/Anis Efizudin/nz
Foto: Enam Langit, Wisata Alternatif Borobudur. Diprediksi ada 14,8 juta orang masuk Jateng pada libur Nataru (ANIS EFIZUDIN)
Semarang -

Sebanyak 14,8 juta orang diprediksi akan masuk ke Jawa Tengah (Jateng) selama periode Natal dan tahun baru (nataru) 2023-2024. Pj Gubernur Jateng Nana Sudjana meminta seluruh jajarannya bersiap terkait hal itu.

Hal itu disampaikan saat rapat Forkopimda Jateng di Gedung Gradika, Semarang, Selasa (5/12/2023). Dia menyampaikan bahwa secara nasional, diprediksi ada peningkatan pergerakan orang sebesar 143,65 persen atau 107,63 juta orang saat periode Nataru.

"107,63 juta orang ini meningkat 143,65 (persen) dari tahun 2022 jadi peningkatannya sangat signifikan. Sangat tajam karena sudah tidak ada lagi pandemi Covid-19," ujarnya dalam rapat yang disiarkan secara virtual.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Jateng disebut menjadi salah satu tujuan terfavorit bagi masyarakat. Setidaknya, 14,8 juta orang diprediksi masuk ke Jawa Tengah.

"Jateng tentunya menjadi tujuan perjalanan salah satu terbesar, yaitu 13,8 persen jadi sekitar 14,8 juta jiwa dan menjadi daerah pergerakan asal terbesar yaitu 13,21 persen atau sekitar 14,22 juta jiwa," jelasnya.

ADVERTISEMENT

Hal tersebut akan berlangsung selama periode Nataru, yakni 22 Desember 2023 hingga 4 Januari 2024. Pihaknya juga meminta para Forkopimda mengantisipasi gangguan lalu lintas seperti kemacetan.

"Dalam rangka mengantisipasi kemacetan beberapa langkah harus kita lakukan, maksimalisasi otomatisasi toll gate dan GTO, sistem jemput bola, penambahan petugas di lapangan dalam hal ini akan selalu bekerja sama dengan kepolisian, TNI, dan instansi lainnya," ujarnya.

Selain itu, dia juga meminta untuk menganalisis titik-titik rawan macet dan menyiapkan antisipasinya. Dia menginginkan agar pelaksanaan operasi tahun-tahun sebelumnya dijadikan pelajaran.

"Penerapan sistem rekayasa alu lintas di titik-titik potensi kemacetan dan hal ini saya rasa bukan hal baru ini sudah kita lakukan setiap tahun jadi kita akan mengevaluasi apa kekurangan-kekurangan kita," tambahnya.




(apu/apl)


Hide Ads