Undip Beri Bibit Nila Salin ke Turunrejo Kendal, Ini Keunggulannya

Undip Beri Bibit Nila Salin ke Turunrejo Kendal, Ini Keunggulannya

Saktyo Dimas R - detikJateng
Senin, 13 Nov 2023 12:35 WIB
Aspari, pembudidaya Ikan nIla salin di Desa Turunrejo, Kecamatan Brangsong, Kabupaten Kendal. Diunggah Senin (13/11/2023).
Undip Beri Bibit Nila Salin ke Turunrejo Kendal, Dosen Ungkap Keunggulannya. Foto: Budi daya Ikan nIla salin di Desa Turunrejo, Kecamatan Brangsong, Kabupaten Kendal, Senin (13/11/2023): Saktyo Dimas R/detikJateng
Kendal -

Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Diponegoro (Undip) Semarang bekerja sama dengan Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Kendal dan masyarakat Desa Turunrejo, Kecamatan Brangsong, untuk membudidayakan ikan nila salin. Apa keunggulan ikan ini?

Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Undip Semarang memberikan bantuan bibit ikan nila salin kepada warga Desa Turunrejo yang memanfaatkan lahan tidur bekas tambak seluas 7.000 meter persegi. Sebanyak 25 ribu bibit ikan nila salin yang diberikan berukuran tiga hingga lima sentimeter.

"Sebagai daerah percontohan untuk budi daya ikan nila salin, kami dari Departemen Sumber Daya Akuatik Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Undip memberikan bantuan bibit ikan nila salin sebanyak 25 ribu bibit kepada warga Desa Turunrejo, Kecamatan Brangsong," kata Dosen Pasca Sarjana Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Undip, Dr Ir Haeruddin kepada detikJateng, Senin (13/11/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dosen yang mengajar mata kuliah Pengembangan Budidaya Air Payau ini mengatakan petani bandeng di wilayah itu sudah tidak bergairah membudidayakan bandeng. Selain bibit bandeng makin sulit, harga jual bandeng saat panen juga sudah tidak kompetitif atau tidak sebanding dengan biaya produksinya.

"Maka banyak petani tambak di Desa Turunrejo lebih memilih beralih membudidayakan ikan nila salin," ujar Haeruddin.

ADVERTISEMENT

"Ikan nila salin bisa hidup di air yang berkadar garam tinggi, namun di sini kita mencoba di air payau. Dari segi tebar sangat jauh dengan ikan bandeng. Pertumbuhan ikan nila salin juga lebih cepat, sehingga masyarakat Desa Turunrejo mulai beralih ke komoditas ikan nila salin," sambungnya.

Haeruddin mengatakan selama seminggu sejak penebaran bibit ikan nila salin di Desa Turunrejo, hingga saat ini belum ada bibit yang mati.

"Ini bibit kan sudah ditebar dalam seminggu ini dan setelah kami lihat ternyata hasilnya menggembirakan karena belum ada bibit ikan yang mati. Apalagi waktu tebar kondisi salinitasnya cukup bagus, di bawah 10 ppt," jelasnya.

Daging Nila Salin Mirip dengan Kakap Merah

Haeruddin menerangkan keunggulan ikan nila salin ini yaitu cita rasa dagingnya mirip dengan ikan kakap merah, sehingga banyak diburu konsumen. Ikan nila salin bisa dipanen jika sudah berusia tiga hingga empat bulan.

"Cita rasanya itu mirip dengan ikan kakap merah. Restoran dan warung makan pun juga ikut mencari ikan nila salin ini," kata dia.

Haeruddin berharap Kendal ke depannya bisa menjadi sentra produksi ikan nila salin. "Saat ini sentra produksi ikan nila salin yang berkembang ada di kabupaten Pati," ucapnya.

Salah satu pembudidaya ikan nila salin, Aspari, mengatakan dulu tambaknya dipakai untuk udang dan bandeng tapi sering gagal panen.

"Dulu awalnya tambak buat budi daya udang dan bandeng, karena sering gagal panen dan merugi saya hentikan. Sekarang tambaknya saya pakai untuk budidaya ikan nila salin yang merupakan bantuan dari Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Undip," kata Aspari kepada detikJateng.

Aspari juga berharap agar masyarakat Desa Turunrejo lainnya ikut membudidayakan ikan nila salin.

"Budidaya ikan nila salin ternyata mudah dan hasilnya saat ini sudah mengalami pembesaran," tambahnya.

Percontohan Budi Daya Ikan Nila Salin oleh DKP Kendal

Kepala Bidang Perikanan Budidaya Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Kendal, Mutrofin, mengatakan pihaknya sudah melakukan percontohan budidaya ikan nila salin sebelum bekerjasama dengan Undip.

"Saat itu kami menebar bibit ikan nila salin sebanyak 20 ribu ekor di lahan seluas 0,5 hektare dan saat itu hasilnya bagus sekitar 1 ton melebihi percontohannya," kata Mutrofin kepada detikJateng.

Dengan kerja sama DKP Kendal dan Undip, Mutrofin berharap para petani di sekitarnya akan mengetahui budidaya ikan nila salin hasilnya melebihi jenis ikan lainnya.

"Budidaya ikan nila salin ini kan masih percontohan, jadi perl waktu untuk mengedukasi petani atau pembudidaya di Desa Turunrejo agar mau membudidayakan ikan nila salin," pungkasnya.




(dil/ams)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads